Selasa, 14 Mei 2013 00:45 WIB
Laporan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepolisian Resort Jakarta
Timur melaunching atau meresmikan pengoperasian panic button atau alarm
terintegrasi di 38 minimarket di Jakarta Timur, Senin (13/5/2013).
Seperti halnya di wilayah lain, ke 38 minimarket ini
semuanya adalah minimarket Indomaret. Sementara minimarket-minimarket lainnya
belum mau memasang panic button ini. President Direktur PT Datareka Integrasia,
Cecelia Siby, selaku perusahaan penyedia alat dan infrastruktur panic button
mengatakan untuk wilayah Jakarta, Depok, Bekasi dan Bogor pihaknya sudah
bekerjasama dengan 10 Polres yang ada untuk pemasangan jaringan panic button.
Namun dari semua wilayah itu, baru minimarket Indomaret saja yang
sudah mau menggunakannya. Sementara minimarket lainnya atau tempat usaha
lainnya masih belum memiliki kesadaran untuk memasang panic button.
Padahal, kata Cecelia, panic button membuat kerja polisi
lebih cepat dan diharapkan dapat mengungkap dan menangkap pelaku tindak
kejahatan di minimarket itu.
"Kami sudah tawarkan ke minimarket lainnya, serta
tempat-tempat usaha lainnya seperti SPBU dan kantor Bank. Namun memang mereka
belum mau dan baru Indomaret saja
yang mau," kata Cecelia kepada Warta Kota, Senin (13/5/2013) malam.
Cecelia menjelaskan saat ini sudah sekitar 300 minimarket
yang semuanya adalah Indomaret yang
menggunakan panic button di Jakarta, Bekasi, Depok dan Bogor. "Untuk
Jakarta Timur ada 38," kata Cecelia.
Cecelia menjelaskan alat panic button yang mereka rancang
diberi nama Secura. Menurut Cecelia pihaknyalah yang membuat, merancang dan
menciptakan alat ini untuk membantu aparat kepolisian.
Secura, kata Cecelia bekerja menggunakan modem sinyal GPRS
yang terkoneksi dengan server di setiap polres. Dengan begitu, maka alat ini
menggunakan provider lewat jaringan kartu seluler.
Karenanya perawatan alat ini sangat mudah yakni hanya
mengisi pulsa kartu seluler sebesar Rp 20.000 setiap bulan agar kartu aktif dan
selalu hidup.
Saat tombol panic button dipencet, kata Cecelia, maka sinyal
sekaligus suara alarm akan sampai di server induk di Polres.
Di server induk yang terpantau di layar monitor akan terlihat melalui peta, titik mana yang memencet panic button sekaligus alamatnya. "Di layar monitor di polres, akan keluar alamat minimarkernya sekaligus dengan peta dimana minimarket itu berada," kata Cecelia.
Di server induk yang terpantau di layar monitor akan terlihat melalui peta, titik mana yang memencet panic button sekaligus alamatnya. "Di layar monitor di polres, akan keluar alamat minimarkernya sekaligus dengan peta dimana minimarket itu berada," kata Cecelia.
Dengan terhubung melalui sambungan modem jaringan GPRS,
Cecelia tidak menampik adanya kemungkinan gangguan sinyal yang menghambat
penggunaan panic button.
Walaupun begitu, kata Cecelia, gangguan akibat sinyal itu
sangat kecil. "Perbandingannya satu banding seribu, jika terjadi gangguan
sinyal," katanya. Keunggulan alat ini, tambah Cecelia, meskipun listrik
padam, alat masih mampu mengirimkan sinyal. Menurut Cecelia, pemasangan alat
panic button ini untuk Jakarta, Bekasi, Depok, dan Bogor sudah dilakukan sejak
enam bulan lalu sesuai permintaan pelaku usaha.
Public Relation PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Nenny
Prismatama melalui pesan singkatnya kepada Warta Kota, menyatakan pemasangan
panic button di Indomaret adalah
merupakan standar pengamanan di Indomaret untuk
mencegah aksi tindak kejahatan.
Menurut Nenny, apabila tombol panic button ditekan maka akan
berbunyi sehingga diharapkan dapat membatalkan aksi pelaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar