Minggu, 15 Desember 2013

Kelas Menengah dan Geliat Sektor Konsumsi

Oleh Nadia Kusuma Dewi | Kamis, 5 Desember 2013 | 0:59

Lembaga riset AC Nielsen memperkirakan, masyarakat kelas menengah di Asia Tenggara akan tumbuh 110,5% dari 190 juta orang pada 2012 menjadi 400 juta orang pada 2020 dengan Indonesia sebagai kontributor pertumbuhan tertinggi.

Pertumbuhan masyarakat kelas menengah Indonesia dalam kurun 2012-2020 diperkirakan mencapai 174%. Hasil survei AC Nielsen menunjukkan 48% dari total belanja fast moving consumer goods (FMCG) berasal dari masyarakat kelas menengah. Sejalan dengan Nielsen, survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan indeks keyakinan konsumen (IKK) Indonesia periode Oktober 2013 mulai menguat ke level 109,5 setelah mengalami tren perlambatan selama tiga bulan terakhir pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Juni 2013 lalu.

IKK Indonesia pada Juli 2013 berada pada level 108,4, turun cukup signifikan dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar 117,1. Hal tersebut mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan permintaan dari sisi rumah tangga. Namun demikian, IKK tersebut masih berada pada level optimistis.

Sementara itu, survei penjualan eceran yang dilakukan BI juga menunjukkan indeks penjualan riil Oktober 2013 diperkirakan mulai naik kembali setelah dua bulan sebelumnya mengalami penurunan. Meskipun mengalami penurunan, indeks penjualan riil Agustus dan September 2013 masih lebih tinggi dibandingkan posisi Agustus dan September 2012.

Dari ketiga survei tersebut di atas tampak terlihat dengan jelas adanya kaitan erat antara jumlah kelas menengah di Indonesia yang terus tumbuh dan meningkatnya sektor konsumsi. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan, pada 2013 ini, omzet ritel modern diperkirakan tumbuh 10% - 11%, dengan total penjualan mencapai Rp150 triliun. Pertumbuhan sektor ritel pada 2014 diperkirakan meningkat dari tahun ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih baik.

Faktor lain yang diperkirakan banyak mendorong permintaan sektor ritel adalah adanya agenda nasional, yaitu hajatan Pemilu 2014. Pemilu akan memberikan dampak positif terhadap consumer spending seiring dengan meningkatnya perputaran uang masa itu. Dalam hal ini, konsumsi masyarakat cenderung meningkat sejak kuartal pertama di tahun dan sepanjang periode Pemilu 2014, kemudian melambat di kuartal berikutnya.

Tujuan Investasi Ritel AT Kearney’s Global Retail Development Index (GRDI) menempatkan Indonesia pada peringkat 19 negara berkembang untuk tujuan investasi ritel. Negara-negara Asia yang masuk dalam Top 30 GRDI, antara lain, Tiongkok (4), Malaysia (13), dan India (peringkat 14).

Menyadari besarnya potensi pasar ritel Indonesia, banyak pemain asing yang tertarik masuk dalam bisnis ini. Beberapa peritel asing yang cukup agresif berekspansi, yakni Carrefour (Prancis), Giant (Malaysia), Lotte (Korea Selatan), 7-Eleven (AS), Circle K (AS), dan Sogo (Jepang). Peritel asing diperkirakan masih akan terus membanjiri pasar Indonesia jika melihat proyeksi pertumbuhan kelas menengah dan daya beli konsumen lokal yang terus meningkat.

Dilihat dari sisi pasar modal, consumer sector juga masih dipandang menarik bagi para investor. Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) sektoral sepanjang tahun ini yang mencatat sektor industri barang konsumsi adalah yang paling tinggi di antara sektor-sektor lainnya. Per akhir November 2013, indeks harga saham sektoral untuk sektor industri barang konsumsi tumbuh sebesar 12,3% year to date (YTD), sementara IHSG malah turun 1,4%YTD.

Pertumbuhan ritel modern terutama terjadi pada format minimarket, convenience store, dan hypermarket. Shareperdagangan FMCG minimarket mengalami kenaikan tertinggi, yaitu dari 5% pada 2002 menjadi 21% pada 2011. Format minimarket, termasuk convenience store, mengalami perkembangan yang sangat pesat, didorong oleh ekspansi usaha Alfamart dan Indomaret yang menguasai sekitar 88% pangsa pasar pada format ini.

Menurut proyeksi Euromonitor, penjualan minimarket diperkirakan tumbuh rata-rata 16% per tahun pada 2013-2015. Penjualan hypermarket diperkirakan tumbuh rata-rata 15% per tahun pada 2013-2015. Carrefour masih mendominasi pasar hypermarket meskipun pangsanya mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir, diambil oleh Hypermartdan Giant. Penjualan department store diperkirakan juga tumbuh rata-rata 15% per tahun pada 2013-2015.

Sementara itu, pangsa pasar supermarket dalam format ritel modern terus mengalami penurunan, dipengaruhi oleh beralihnya preferensi konsumen ke format ritel modern lainnya, terutama minimarket/convenience store danhypermarket.

Rencana ekspansi beberapa perusahaan ritel modern tahun 2013 cukup pesat. Hal tersebut menyebabkan persaingan usaha yang semakin ketat, baik dalam suatu format ritel maupun antarformat ritel. Persaingan juga dapat menyebabkan munculnya fenomena kanibalisme dalam industri ritel. Ekspansi dan persaingan paling ketat diperkirakan terjadi pada format minimarket. Tantangan Pasar Ritel Meskipun potensi pasar ritel masih menjanjikan, tantangan yang dihadapi sektor ini juga semakin besar.

Selain dari sisi persaingan, biaya operasional yang dihadapi peritel meningkat. Regulasi pemerintah, baik pusat maupun daerah juga semakin ketat. Biaya tenaga kerja, sewa gedung, dan listrik merupakan porsi terbesar dalam struktur biaya operasional peritel (60%-80%), dengan biaya tenaga kerja berkontribusi sekitar 30%-40% sendiri. Tarif sewa ruang ritel di kota besar seperti Jakarta mengalami kenaikan cukup signifikan pada 2013.

Demikian juga dengan service charge ruang ritel, terkait kenaikan tarif dasar listrik dan UMP. Sementara itu, persaingan yang ketat seringkali juga mendorong naiknya biaya iklan dan promosi. Untuk peritel yang menjual produk dengan import content tinggi, fluktuasi rupiah menjadi concern mengingat rupiah memang tertekan tahun ini.

Tantangan lain yakni terkait regulasi. Pada 2012 lalu, Kementerian Perdagangan merilis revisi aturan penyelenggaraan waralaba melalui Permendag No 68/M-DAG/PER/ 10/2012 tentang waralaba untuk jenis usaha toko modern. Dalam regulasi ini, pemberi waralaba dan penerima waralaba untuk jenis usaha toko modern dapat mendirikan gerai yang dimiliki dan dikelola sendiri paling banyak 150 gerai.

Para pelaku usaha dapat memahami spirit positif kebijakan tersebut. Namun demikian, beberapa pihak masih melihat adanya celah ketidakpastian yang berpotensi memengaruhi implementasi kebijakan ini di lapangan. Sebut saja, misalnya, indikasi belum terbentuknya tim penilai yang akan menentukan apakah suatu perusahaan dapat dikecualikan dari peraturan tersebut.


Nadia Kusuma Dewi
Analis industri PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk

Ambisi Watsons Menjadi Ritel No.1 di Asia




Pembukaan “Watsons WOW Store” pada hari Kamis, 19 September 2013 di Mal Pondok Indah dan Mal Kelapa Gading ini merupakan wujud nyata komitmen Watsons, untuk menjadi perusahaan ritel yang terbaik. Khususnya untuk produk-produk kategori kecantikan dan kesehatan (Health and Beauty), di mana dengan konsep WOW ini, Watsons Indonesia di harapkan dapat meningkatkan pelayanan dan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi para pelanggan.
Konsep Watsons Wow Store ini merupakan pilot project (inovasi baru) yang dijalankan Watsons Indonesia dalam pelayanannya terhadap pelanggan, dimana konsep ini juga akan diterapkan disetiap toko ritel Watsons diseluruh Indonesia.

Watsons adalah retailer produk kesehatan dan kecantikan terkemuka di Asia yang sekarang mengoperasikan 3.500 toko ritel dan 900 lebih toko ritel farmasi di pasar Asia dan Eropa, termasuk China (China, Hongkong, Taiwan dan Makau), Singapura, Thailand, Malaysia, Fhilipina, Korea, Indonesia, Turki, dan Ukraina.
Perusahaan ini merupakan bagian dari A.S Watsons Group, salah satu grup terbesar di Hong Kong dengan brand Watsons yaitu your personal store. Saat ini, di Indonesia sudah ada 25 toko dan pada akhir tahun jumlah toko menjadi 33.
Berikut hasil wawancara reporter SWA, Nidaaul Khasanah dengan Kyutae Park, Country Manager Watsons Indonesia, eksekutif berkebangsaan Korea yang lahir tahun 1971. Kyutae Park memiliki hobi berenang, menonton film, dan menghabiskan waktunya dengan 2 orang anaknya. Pria ini juga lulusan Master Business Administration di salah satu universitas di Korea.
Apa tujuan launching outlet Watson?
Tujuan dari diresmikannya Watsons ini adalah untuk meningkatkan brand awarness pada target market yang dituju, serta diharapkan dapat meningkatkan penjualan.
Apa yang menarik dari perusahaan ini?
Saya sangat tertarik di perusahaan ini. Karena spesial dalam kesehatan dan kecantikan. Biasanya konsumen yang datang wanita yang lebih tua dan menggunakan produk kami, kamu juga dapat melihat semakin banyak merek kami yang membantu para wanita yang membuat mereka lebih cantik.
Apa perbedaan dengan toko retail lainnya?
Kami selalu mencoba berkreasi suasana berbelanja dengan lebih banyak produk. Itu konsep kami. Kami akan memberikan pelayanan yang sangat baik, dibanding kompetitor lainnya.

Siapa target pasar yang dituju?
Fokus kami memang perempuan tapi juga pria yang metroseksual. Di negara lain banyak produk untuk laki-laki, di Indonesia juga ada produk-produk Watsons untuk pria.
Pabrik dari produk-produk Watsons di mana saja?
Merek kami dari seluruh dunia. Kamu dapat menemukan banyak pabrik di Korea, Thailand, China, India, Indonesia, Eropa, dan Malaysia.
Apa tanggung jawab Anda sebagai Country Manager?
Tanggung jawab saya mensukseskan pengembangan bisnis Watsons di Indonesia.
Mempunyai berapa karyawan di Indonesia?
Sejauh ini 350 karyawan. Setiap bulannya bertambah 30 orang kayawan. Kami ingin terus bertambah setiap bulan. Setiap hari menerima banyak karyawan. Saya percaya ekspensi Watsons ikut berkontribusi dalam bidang ekonomi. Saya membutuhkan lebih dari 1.000 karyawan.

Prestasi apa yang pernah didapat?
Selama ini saya hanya fokus pada bisnis. Saya adalah orang yang meningkatkan promosi.  Hal yang paling penting mendapatkan cinta dari konsumen.
Tantangan apa yang Anda alami?
Saya rasa tidak punya tantangan karena ini bukan kompetisi. Saya rasa ini proses yang natural. Kamu bisa melihat kompetisi dimana saja di dunia.
Apa suka dan duka yang pernah dialami?
Saya kebanyakan sukanya. Saya enjoy tinggal di Jakarta.
Apa rencana Anda ke depan?
Untuk sekarang market retail di Indonesia, saya memiliki rencana ekspresif yang sangat agresif. Saya akan membuka toko setiap bulan. Bulan depan kami akan membuka peluncuran toko. Di Cilegon, Cipinang Indah, dan Cibinong. Pada saat ini Watsons Indonesia telah mempunyai 25 toko retail yang tersebar di wilayah Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bandung. Pada bulan September ini akan membuka satu toko retail di wilayah Cibubur. Ditahun 2013 menargetkan  lebih dari 33 tahun 2014 akan nambah 30 toko retail dan masih akan terus bertambah. Saya ingin lebih 200 toko untuk 3-4 tahun ke depan.
Apa ambisi Anda ke depan?
Ambisi saya adalah Watsons menjadi market retail no 1 di Asia. Seperti halnya di China Maalysia, Singapura, dan Thailand, ketika kita kesana kita menemukan Watsons. (Nidaaul Khasanah)

Ajang Pameran Ritel Terbesar Digelar di Jerman



Sektor ritel merupakan salah satu bisnis yang  masih sangat menarik untuk terus maju. Tapi rupanya bisnis ritel secara global menghadapi tantangan besar karena adanya perubahan perlikau konsumen. Tak bisa dipungkuri konsumen yang semakin cerdas dan melek terhadap teknologi menjadi suatu tantangan tersedendiri bagi pemain bisnis ritel. Terlebih lagi dengan bertamabahnya bisnis e-commerce di Indonesia.
Press Conference EuroShop 2014
Seperti yang diungkapakan oleh Pudjianto, Ketua Umum Aprindo, dalam 5 tahun terakhir terdapat pertumbuhan yang baik, bahkan untuk FMCG dalam 5 tahun kebelakang selalu mengalami pertumbuhan doubel digit. “Ini didorong dengan perekonomian Indonesia yang terbilang masih bagus dan mungkin saja dalam lima tahun ke depan e-commerce akan juga ikut bertumbuh,” ujarnya.
Perubahan perlikau konsumen ini bisa disiasati dengan membuat desain toko yang lebih atraktif. Para pelaku industri retail dapat memanfaatkan event besar EurosShop yang akan diadakan tahun depan di Duesseldorf, Jerman. Perubahan perilaku membeli para konsumen dan meningkatnya kepentingan secara online menghadirkan konsekuensi yang luar biasa pada desain tempat jual produk ritel.
“Pada banyak sektor di masa depan pembeli akan memcari kelebihan apa membeli produk langsung di tokonya. Pada saat yang bersamaan, konsultasim pelayanan, dan interaksi langsung dengan konsumen menjadi pembeda penting dari membeli barang melalui situs online,” jelas Ulrich Spaan, SCP EHI Retail Institute Cologne, Germany.
Pameran yang akan digelar tahun depan depan pelaku ritel dapat melihat dan mencoba berbagai teknologi yang dapat meningkatkan nilai pada toko. Sehingga pembeli tetap tertarik untuk belanja langsung ke toko. EuroShop tahun depan akan dilangsungkan di ruang pameran seluas 110775 m2 yang tentu saja akan membawa lebih banyak exhibitor di bidang ritel.
Direktur PT Wahana Kemalaniaga sebagai representative dari Dusseldorf and Brno Trade Fairs, Rini Sumardi menyamapikan tahun depan ada satu exhibitor berasal dari Jakarta. Selain itu ia juga menambahkan menargetkan lebih dari 100 pengunjung akan ikut dalam eksebisi ini. EuroShop tahun depan juga akan diselenggarakan secara bersamaan dengan Retail Design Conference.
“EuroShop 2014 adalah tempat di mana konsep desain toko dapat dibahas dalam dialog langsung, di mana solusi ritel dapat dirasakann lebih dekat,” jelas Elke Moebius, Director EuroShop, Messe Dusseldorf GmbH, penyelenggara EuroShop. (EVA)

Survei Kantar Worldpanel: 49,8% Konsumen Split Loyal terhadap Produk FMCG

Posted on December 6, 2013 by Darandono


Kenaikan harga BBM dan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS berdampak terhadap kinerja industri  fast moving consumer goods (FMCG). Apalagi hal ini diikuti pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan hanya menyentuh 5,7% dan di bawah target 6%, akan berdampak terhadap seluruh industri. Salah satunya adalah industri FMCG.

Berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan riset Kantar Worldpanel terhadap 7 ribu rumah tangga untuk 70 kategori produk FMCG (produk makanan ataupun non-makanan) setiap minggu di Indonesia, tentang tren perilaku konsumen Indonesia, ternyata ada empat tipe loyalitas pelanggan di Indonesia, yakni 100% Loyals, Shifting Loyals (loyalitas di antara dua pilihan merek), Split Loyals, dan Switcher (yang suka gonta-ganti merek).
“Sebanyak 49,8% konsumen Indonesia masuk ke dalam golongan Split Loyal. Sisanya tipe Loyals (20,7%), Shifting Loyals (18,2%) dan Switchers (11,3%),” kata  Andrew Foster,  Expert Service Director, Regional Centre of Excellence Kantar WorldPanel Asia.
Untuk produk mie instan  misalnya, tipe pelanggan Split Loyals justru mendominasi, dengan angka 76,1%, sedangkan  Switchers 19,4%, Shifting Loyals 2,5%, dan 100% loyals hanya 2,1%. Begitu juga untuk kategori kopi instan, tipe Split Loyals dan Switchers sangat mendominasi. Split Loyals mencapai 50,2% dan Switchers mencapai 44,9%. Sisanya, Shifting Loyals 3% dan 100% Loyals yang hanya 1,9%.
Sedangkan untuk kategori susu bubuk pertumbuhan, 100% Loyals mencapai 39,6%,  Split Loyals mencapai 35,9%, dan Shifting Loyals sekitar  23,6%. Angka tersebut berbeda dengan kategori susu kental, yang justru jumlah Split Loyals-nya mencapai 50,8%. Sedangkan untuk katagori laundry detergent, pelanggan terbanyak datang dari mereka yang Split Loyals, mencapai 70%, begitu juga untuk katagori pasta gigi, Split Loyals mencapai 47,6%, dan 100% Loyals mencapai 31,6%, dan Shifting Loyals mencapai 20,5%.
Diakui Fabrice Carrasco, Managing Director Indonesia-Vietnam-Philippines Kantar WorldPanel (KWP), sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki perilaku konsumtif dan menyukai barang-barang baru. Bahkan rela untuk menghabiskan sebagian pendapatan mereka untuk membeli produk baru yang sedang tren. “Di negara lain hanya ditopang kinerja ekspor maupun belanja pemerintah namun di Indonesia pada konsumsi domestik. Saya menyarankan pemerintah terus menjaga pertumbuhan konsumsi agar tidak mengalami penurunan,” tambahnya.
Lim Soon Lee, GM Kantar Worldpanel Indonesia,  menambahkan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu membuat beban pengeluaran rumah tangga di Indonesia menjadi bertambah. Hal ini memberikan pengaruh terhadap pembelanjaan mereka pada produk-produk FMCG seperti makanan, minuman, perawatan tubuh, dan perawatan rumah tangga. Namun konsumsi domestik tidak anjlok pertumbuhannya karena pemerintah sudah memberikan program kompensasi. Tapi, kenyataannya, konsumen Indonesia hampir selalu bisa beradaptasi dalam keadaan sulit. “Beberapa brand baru produk FMCG justru mengalami kenaikan yang signifikan setelah pertama kali dilaunching di pasaran,” ujar Soon Lee.
Menurut Nadya Ardianti, Account Director Kantar Worldpanel Indonesia, di tengah ramainya perusahaan-perusahaan FMCG menawarkan produk dengan ukuran kecil (sachet), produk kemasan besar menawarkan potensi yang besar dalam meningkatkan tingkat konsumsi konsumen Indonesia. Produk dalam kemasan sachet memang belum bisa digantikan peranannya, khususnya dalam menarik konsumen baru agar mencoba suatu brand. Namun, para pelaku bisnis FMCG mau tidak mau harus keluar dari bayang-bayang kemasan sachet untuk dapat meningkatkan tingkat konsumsi dari konsumen di Indonesia. (EVA)

PENGAMAT PREDIKSI PERTUMBUHAN EKONOMI 2014 ENAM PERSEN


Oleh Cipto - Rubrik Ekonomi Bisnis
05 September 2013 10:01:00 WIB
WE.CO.ID - Pengamat ekonomi Hendri Saparini memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 sebesar enam persen, hampir sama dengan pemerintah yang telah merevisi ke bawah asumsi pertumbuhan ekonomi dari 6,4 persen menjadi 5,9-6,1 persen.

"Pertumbuhan ekonomi 2014 tidak akan jauh dari pertumbuhan ekonomi 2013, sekitar enam persen," ujar Hendri saat rapat dengar pendapat umum dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Menurut Hendri, kondisi eksternal masih akan berpengaruh terhadap perekonomian di Tanah Air pada 2014 namun diperkirakan akan relatif lebih baik dibandingkan kondisi ekonomi 2013.

"Pada saat Amerika mengurangi stimulusnya akan berdampak bagi indonesia baik di sektor keuangan maupun non keuangan," kata Hendri.

Ia menambahkan, kondisi ekonomi di beberapa negara tujuan ekspor Indonesia juga akan mengalami perbaikan sehingga terdapat peluang untuk meningkatkan kembali ekspor.

"Sayang China dan Jepang tidak akan ada peningkatan yang signifikan padahal ekspor kita lebih dari 50 persen ke sana," ujarnya.

Namun Hendri menuturkan, kendati nanti sejumlah negara tujuan ekspor Indonesia mengalami perbaikan namun umumnya permintaan yang dibutuhkan negara-negara tersebut yakni barang jadi, sementara Indonesia sebagian besar mengekspor bahan baku dan energi.

"Ekspor kita 60-70 persen itu energi dan bahan baku. Kalau mau mendorong ekspor apakah ada pasar baru. Berbeda dengan China yang 90 persen ekspornya barang jadi," kata Hendri. (Ant)

Redaksi

World Bank: Ekonomi Indonesia 2014 akan melemah

PREDIKSI EKONOMI
Oleh Margareta Engge Kharismawati - Jumat, 04 Oktober 2013 | 11:24 WIB


JAKARTA. World Bank atawa Bank Dunia melihat pasar internasional masih akan tetap bergejolak meskipun perekonomian beberapa negara maju mulai pulih. Karenanya, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 mengalami pelemahan ke 5,3%.

Asal tahu saja, pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyepakati pertumbuhan ekonomi tahun depan di level 6%.

"Kepercayaan investor di Indonesia kini tengah diuji, meskipun besarnya pasar domestik dan potensi yang dimiliki negara ini masih sangat atraktif," ujar Jim Brumby, Ekonom Utama Bank Dunia di Jakarta, Jumat (4/10).

Tahun depan Indonesia masih mengalami risiko-risiko dalam negeri yang bersumber dari kenaikan harga, suku bunga yang lebih tinggi, dan dampak negatif harga saham terhadap kegiatan investasi.

Perlambatan ini memang dibebani oleh dampak kumulatif pelemahan harga-harga komoditas utama yang telah berlangsung sejak tahun 2011.

Namun, apabila ada perkembangan positif dari ekonomi China di tahun depan, kemungkinan dapat meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Asalkan Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan menguatnya perdagangan global dan pergerakan investasi," tandas Jim.

Defisit neraca perdagangan sendiri diproyeksi Bank Dunia berada di level 2,6% dari PDB pada 2014.

Adapun untuk tahun 2013 ini, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,6%. Prediksi ini lebih rendah dibanding proyeksi ADB yang mengatakan Indonesia di tahun ini tumbuh 5,7%.


Transaksi Kartu Debit Diyakini Bakal Salip Kartu Kredit

Penulis :
Sakina Rakhma Diah Setiawan
Sabtu, 14 Desember 2013 | 14:31 WIB
ilustrasi/kompas


BOGOR, KOMPAS.com — Pertumbuhan transaksi masyarakat, khususnya belanja, dengan menggunakan kartu debit diyakini oleh perbankan akan lebih banyak dibandingkan kartu kredit. GM Product Management Division Consumer and Retail Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Dodit W Probojakti mengatakan, selama ini banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui kartu debit hanya berfungsi untuk tarik tunai. Padahal, ada manfaat lebih yang ditawarkan. 

"Orang Indonesia lebih banyak pakai kartu kredit untuk belanja. Mereka masih lebih senang pakai kartu kredit. Fenomena ini akan terbalik. Kartu debit tidak hanya untuk mengambil tunai, tapi bisa juga untuk belanja," kata Dodit dalam BNI Media Gathering di Bogor, Jumat (13/12/2013) malam. 

Menurut Dodit, kartu debit mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhannya mencapai 31 persen. Adapun volume transaksinya mencapai Rp 145,7 triliun secara nasional. 

Untuk perseroan sendiri, kata Dodit, kartu debit BNI memperoleh market share sebesar 4,5 persen. Perbankan di Indonesia yang memiliki fasilitas kartu debit sebanyak 55 bank. Dengan jumlah itu, ia mengatakan market share juga tetap sekitar 3 persen. 

"Pertumbuhan kita 43,3 persen, di atas industri yang 37 persen," ujarnya. 

"Transaksi kartu debit akan mengalahkan kartu kredit. Debit is the new credit in Indonesiakarena pertumbuhannya luar biasa. Tiga sampai 4 tahun lagi akan kesalip. Jumlah transaksinya dalam setahun mencapai 243 juta," tambahnya.
Editor : Caroline Damanik


Sabtu, 23 November 2013

8 Jurus jitu mengelola Minimarket

Pebisnis minimarket independent, mereka sering mengatakan jurus kami adalah nekat. Yang penting berani buka dan bersaing. Akhirnya setalah beberapa tahun membuka gerai meraka lantas putus asa dan terjebak dengan rutinitas.
Berikut beberapa hal yang bisa kami share untuk kalangan pebisnis independent secara singkat


  1. Segmentasi, Targeting, dan positioning
  2. Pemilihan lokasi
  3. Perencanaan Inventrory
  4. Penentuan harga
  5. Pengaturan desain dan penataan ruangan
  6. penciptaan suasana
  7. stategi promosi
  8. layanan dan jasa
untuk lebih lengkapnya silahkan hubungi kami untuk pendampingan mangement operatiosional dan training yang lainnya

Noor Rakhman Erwiyanto

Jumat, 22 November 2013

Ini Minimarket Indonesia yang "Jajah" Afrika Selatan

Minggu, 10 Februari 2013 16:45 wib
Ade Hapsari Lestarini - Okezone


Indomaret di Jhonesburg, Afsel

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan jika Indomart membuka toko pertama alias minimarket pertamanya di Johannesburg, Afrika Selatan.

"Pembukaan toko Indonesia di Afrika Selatan ini merupakan upaya bersama yang dirintis oleh Kemendag, KBRI Pretoria, ITPC Johannesburg, dan para pelaku usaha nasional," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Gusmardi Bustami, dalam siaran persnya, seperti dikutip dalam situs Kemendag, Minggu (10/2/2013).

Menurut dia, inisiatif tersebut diluncurkan pada kesempatan misi dagang yang dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan awal 2012 yang menindaklanjuti kunjungan kerja Menteri Perdagangan di akhir 2011.

Kemudian, format kerjasama tersebut semakin dimatangkan lagi dengan keikutsertaan Indonesia di Pameran Africa Big Seven pada pertengahan 2012 dan diikuti oleh 24 perusahaan
makanan dan minuman Indonesia antara lain PT Mayora, PT Orang tua Group, PT Marimas, PT Indofood, dan PT Garuda Food.

Pembukaan Indomart merupakan suatu terobosan baru untuk memperluas dan meningkatkan penetrasi pasar bagi produk-produk Indonesia di Afrika pada umumnya dan di Afrika Selatan pada khususnya.

"Strategi pemasaran ini diharapkan dapat berjalan dengan efektif sekaligus menjadi solusi untuk menembus pasar non-tradisional dengan produk-produk yang belum pernah ditemui di pasar setempat," ujar Gusmardi.

Dia menjelaskan, jenis produk yang dijual di toko Indomart antara lain bahan makanan, produk makanan dan minuman, serta garmen seperti batik. Sedangkan konsep layanan yang diterapkan berupa swalayan. Keunggulan lain yang dimiliki oleh Indomart adalah lokasinya yang cukup strategis
sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh mayoritas komunitas Afrika Selatan yang bermukim di Pretoria dan Johannesburg.

"Keberadaan toko ini diharapkan mampu menarik minat para pembeli, baik masyarakat Indonesia, keturunan Asia, maupun warga Afrika Selatan yang menyukai produk Indonesia," imbuhnya.

Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Pradnyawati menambahkan, Indomart diharap mampu menjadi wadah bagi para pengusaha Indonesia yang ingin melakukan tes pasar ke Afrika Selatan dengan menitipkan produk-produk mereka ke toko ini. (ade)



Ekspansi, Alfamart Targetkan Buka 200 Gerai di Asean

Selasa, 12 November 2013 16:32 wib
Dina Mirayanti Hutauruk - Okezone

JAKARTA - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) pemilik gerai pengelola gerai Alfamart akan melebarkan sayap ke wilayah Asia Tenggara (Asean). Rencana tersebut akan direalisasikan pada Januari 2014

Direktur Utama PT Sumber Alfaria Trijaya Pudjianto menjelaskan akan membuka gerai secara bertahap. Dia menjelaskan, setidaknya akan dibuka 100-200 gerai. Sebab, jika di bawah 100 gerai maka skala ekonomisnya tidak akan tercapai.

Menurutnya, dalam melakukan ekspansi ke luar tidak selalu bermitra dengan pelaku usaha yang ada di negara tujuan. Meski demikian, secara strategis akan lebih baik jika menjalin kemitraan.

Dia melanjutkan, saat ini yang paling penting diperhatikan dalam melebarkan sayap adalah harus memahami karakter konsumen di negara tujuan.

"Itu yang penting, karena percuma kalau kalau kita punya teknologi semaju apapun,  tapi kita tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen disana karena masing-masing negara berbeda," kata dia di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (12/11/2013)..

Sekadar informasi, Pudjianto memang tidak secara eksplisit menyebutkan negara yang menjadi tujuan ekspansi. Namun, dia mengisyaratkan ekspansi tersebut berada di negara yang tengah mengalami bencana alam. (kie) (wdi)


Kehadiran Peritel Asing di Daerah Hanya "Trial and Error"


Penulis : Hilda B Alexander | Rabu, 20 November 2013 | 19:51 WIB
BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kompetisi sengit sektor ritel (pusat belanja) di beberapa kota di Indonesia sudah mulai menjadi fenomena menarik untuk diikuti. Pengelola pusat-pusat belanja tersebut berlomba menggandeng peritel (tenant) yang popular di benak publik.

Untuk peritel utama (anchor tenant), tak sekadar peritel berbendera lokal, asing pun secara intensif didekati. Demi meraup pengunjung, omset dan juga gengsi. Di Medan, Sumatera Utara, contohnya, telah lama dibuka Sogo Department Store dan beberapa gerai pakaian dan kuliner asing di Sun Plaza. Sebentar lagi, Parksson akan beroperasi pada 2014 mendatang di Medan Center Point.

Demikian halnya dengan Solo, Jawa Tengah, yang telah diramaikan oleh Metro Department Store dan Lottemart di The Park Solo. Sementara Balikpapan, merupakan kota pertama di Kalimantan yang akan dimasuki oleh Debenhams Department Store dan juga kelak Sogo Department Store.

Menurut Head of Research Jones Lang LaSalle Indonesia, Anton Sitorus, gejala pesatnya pertumbuhan pusat belanja mulai terjadi pasca krisis finansial global 2008. Setelah krisis, pasar properti yang paling menjanjikan dan memperlihatkan pertumbuhan salah satunya Indonesia.

"Pusat belanja merupakan indikator paling representatif untuk menggambarkan pesatnya pertumbuhan pasar properti di daerah. Hal tersebut terstimulasi oleh pertambahan jumlah kelas menengah yang mencapai 45 juta orang dengan daya beli yang juga meningkat," papar Anton kepada Kompas.com, Rabu (20/11/2013).

Bahkan, McKinsey Global Institute memperkirakan jumlah kelas menengah Indonesia bakal mencapai 135 juta orang pada 2030 mendatang dengan pendapatan perkapita minimum 4.000 dollar AS per tahun.

Sementara Boston Consulting Group memproyeksikan jumlah kelas menengah Indonesia akan melonjak menjadi 141 jiwa pada 2020 mendatang. Jumlah ini hampir berlipat ganda ketimbang 2012 yang mencapai 74 juta orang. Lain lagi dengan Euromonitor International yang merasa yakin kelas menengah Indonesia bertambah menjadi 58 persen dari total populasi pada tujuh tahun ke depan.

Lonjakan jumlah kelas menengah tersebut seiring dengan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat. Sekaligus melahirkan pola konsumsi baru yang terus bergerak menyesuaikan dinamika pasar.

"Perilaku konsumen kelas menengah sekarang berbeda dengan zaman dulu. Mereka lebih menuntut produk dan jasa yang menawarkan kenyamanan, prestis, dan kelas yang dapat mewakili status dan juga pernyataan sosial mereka. Bukan lagi sekadar pemenuhan kebutuhan dasar," ujar Anton.

Oleh karena itu, galib adanya jika peritel global mulai marak memasuki Indonesia saat kelas menengah juga bertumbuh. Kendati, sejatinya, fenonema merebaknya peritel asing sudah terjadi sejak era 1990-an, terutama sejak masuknya nama-nama seperti Sogo Department Store, Carrefour, Metro Department Store, ACE Hardware, Marks&Spencer, Circle K, ToysRus dan Kinokuniya.

Tahun ini, peritel asal Jepang mendominasi. Salah satunya adalah pelaku usaha makanan dan minuman internasional yang membuka cabang perdananya seperti Washoku Sato di Central Park. Selain itu, terdapat peritel yang menjajakan busana kerja iRoo asal Taiwan, TM Lewis asal Inggris yang membuka gerai di Pacific Place, serta H&M asal Swedia yang membuka gerai di Gandaria City dan Pondok Indah Mall. Desainer Emilio Pucci asal Italia dan McQ bahkan sudah membuka gerai perdana di Plaza Senayan.

Anton menengarai, kehadiran peritel asing tersebut juga didorong oleh perilaku konsumsi orang Indonesia yang sangat royal dalam berbelanja terutama untuk makanan dan minuman. Mereka menghabiskan sekitar 75 miliar dollar AS per tahun. Sementara konsumsi untuk pakaian dan apparellainnya sebesar 22 miliar dolar AS per tahun.

Kendati demikian, kata Anton, kehadiran peritel sekelas Debenhams, Sogo dan juga Metro Department Store di daerah (terutama kota kedua), lebih merupakan trial and error.

"Prospek tetap ada, akan tetapi secara jangka panjang masih harus dibuktikan apakah mereka bisa bertahan atau tidak. Mitra Adi Perkasa sebagai pemegang lisensi Debenhams dan Sogo tentu sudah memperhitungkan hal ini, demikian juga halnya dengan Transmahagaya," imbuh Anton.

Terlebih lagi, menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kalimantan Timur, Agustinus, Balikpapan dan kota-kota lainnya di Kalimantan masih bermasalah dengan pasokan listrik.

"Hal ini sangat menghambat kelangsungan operasional pusat belanja dan sering dikeluhkan oleh peritel. Tak heran bila rental rate di Balikpapan sangat tinggi, rerata Rp 350.000/m2/bulan di luar biaya servis dan tarif tertinggi sudah mencapai Rp 950.000/m2/bulan di luar biaya servis," jelas Agustinus.


Multipolar Catat Laba Rp1,598 Triliun

Jum'at, 30 Agustus 2013 13:20 wib

Rizkie Fauzian - Okezone

JAKARTA - PT Multipolar Tbk (MLPL) membukukan laba bersih pada semester pertama 2013 sebesar Rp1,598 triliun dibandingkan dengan sebelumnya pada periode sama tahun lalu sebesar Rp92 miliar. Peningkatan tersebut berasal dari keuntungan penjualan 4,4 persen saham pada Maret 2013 sebesar Rp1,243 triliun.

Seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (30/8/2013), perseroan meraih kenaikan sebesar 23 persen untuk penjualan bersih sebesar Rp2,741 miliar dari Rp2,226 triliun.Penjualan kotor sebesar Rp5,160 triliun pada semester pertama 2013 atau naik 20 persen dari Rp4,320 triliun pada tahun lalu.

Presiden Direktur MLPL, Eddy Handoko mengatakan pada semester pertama 2013 merupakan tonggak penting bagi perseroan karena berhasil menaikan pendapatan secara signifikan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.

"Investasi strategis kami di sektor ritel telah memberikan hasil yang menggembirakan, kami melihat juga beberapa peluang baru yang menarik di sektor TI dan kami siap untuk menangkap peluang," jelasnya.

Disektor ritel, perseroan melalui Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty melaporkan penjualan sebesar Rp5,447 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp222 miliar pada semester pertama tahun 2013 atau peningkatan sebesar 10 persen dan 164 persen dari Rp4,973 miliar dan Rp84 miliar pada semester pertama 2012.

Sementara itu, perseroan juga berencana membuka 6 outlet baru semester pertama 2013, dengan penambahan tersebut maka total moutlet perseroan menjadi 86 ditambah dengan pembukaan 14 outlet hingga akhir tahun. (kie) (wdi)

Saingi 7-Eleven, Starmart Tak Sasar Remaja

Selasa, 12 November 2013 19:33 wib

Dani Jumadil Akhir - Okezone

JAKARTA – Industri convienence store di Tanah Air akan semakin ramai. Setelah sejumlah gerai menjamur, kini Starmart siap merebut pangsa pasar.

Direktur Operasional HERO Edison Manalu, menjelaskan konsepconvienence store Starmart memiliki karakter tersendiri yang berbeda dengan kompetitor.

"Kalau 7-Eleven segmennya remaja. Untuk ibu-ibu agak segan belanja di sana. Starmart akan dikembangkan tapi produk yang akan dijual bahan makanan yang lain pelengkap. Tidak meniru persis 7 Eleven," papar saat public expose di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Menurut Edison, Starmart convinence store ini akan dikembangkan HERO di lokasi yang berdekatan simpul kemacetan, apartemen, perkantoran, dan rumah sakit.

"Untuk luas lahan yang dibutuhkan pembukaan gerai Starmart mencapai 30 hingga 200 meter persegi (m2)," pungkasnya.

(wdi)

Starmart Siap Jadi Pesaing 7-Eleven

Selasa, 12 November 2013 19:31 wib
Dani Jumadil Akhir - Okezone

JAKARTA - Guna bersaing dengan perusahaan ritel lainnya PT Hero Supermarket Tbk (HERO) tengah menyiapkan Starmart sebagaiconvienence store tahun depan. Saat ini jumlah gerai Starmart convenience sebanyak 151 gerai.

Presiden Direktur HERO Philippe Broiniago mengatakan, tahun depan akan membuka 20 gerai Starmart dengan investasi untuk membangun satu gerai sekira USD50 ribu atau sekira Rp500 juta.

"Kami ingin memperbanyak jumlah gerai Starmart tanpa mau meniru konsep gerai sejenis seperti 7-Eleven," ungkap Philippe saat public expose di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Philippe melanjutkan, untuk penambahan dan pengembangan Starmart conveince store tahun depan, perseroan membutuhkan investasi sekira USD1 juta atau sekira Rp1,1 miliar. Aksi ini, dilakukan guna meningkatkan kontribusi pendapatan dari segmen ini terhadap pendapatan konsolidasikan.

"Meskipun adanya ketidakpastian pasar dalam bulan-bulan terakhir terhadap kekhawatiran inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah, kami tetap optimistis dan mengharapkan momentum penjualan terus meningkat di kuartal empat," ucapnya.

http://economy.okezone.com/read/2013/11/12/320/895944/starmart-siap-jadi-pesaing-7-eleven

Ingvar Kamprad, Pendiri IKEA yang Sederhana

Selasa, 2 April 2013 | 17:52 WIB


LONDON, KOMPAS.com — Merek IKEA sudah menyebar luas di seluruh penjuru dunia. Siapa saja yang mencari peralatan rumah tangga, IKEA menjadi salah satu gerai yang menjadi tujuan utama. Selain banyak pilihan, memiliki peralatan dengan merek ini adalah prestise tersendiri.
Siapa yang menyangka tokoh di balik suksesnya IKEA adalah sosok yang sangat sederhana. Sebagai pendiri IKEA, Ingvar Kamprad, dikenal sebagai tokoh yang berhasil melakukan revolusi desain interior.
Pribadi yang sederhana itu juga ternyata merupakan orang kaya nomor lima di dunia. Kamprad, yang pada akhir Maret lalu genap berusia 88 tahun, tinggal di rumah yang sederhana, lebih memilih makan di restoran IKEA, dan hanya terbang di kelas ekonomi.
Padahal, dengan keuntungan bersih tahunan yang mencapai 3,2 miliar poundsterling, Kamprad bisa membeli pesawat jet pribadi.
Kamprad juga senang berbelanja pada sore hari di pasar dekat rumahnya, dengan harapan bisa mendapatkan keperluan dengan harga miring.
Pernah diusir
Gaya hidupnya yang sederhana juga pernah membuatnya diusir dari acara penghargaan bisnis gara-gara ia datang ke tempat acara dengan menggunakan bus kota.
Ada perilaku yang cukup unik, setelah makan di kafe, kadang ia membawa pulang lada dan garam.
IKEA yang didirikan di Swedia pada 1958 mendominasi pasar furnitur dunia. Perusahaan ini memiliki toko di 44 negara dengan penjualan per tahun menembus angka 27,6 miliar pounds.
Produk IKEA begitu dominan sehingga satu dari 10 warga Eropa dilahirkan dari "proses pembuahan" di atas tempat tidur buatan perusahaan ini.
Wah, kesederhanaannya sangat menginspirasi ya. Anda mau meniru yang mana? (Dyah Megasari/Kontan)

Sumber : KONTAN
Editor : Erlangga Djumena



2014, Hero Targetkan Bangun 20 Gerai

Selasa, 12 November 2013 19:35 wib

Dani Jumadil Akhir - Okezone


JAKARTA - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) tengah menyiapkan convience store, Starmart, untuk bersaing dengan 7-Eleven. Selain itu, Hero juga berencana untuk memperkuat bisnisnya dengan menambah gerai baru sebanyak 15 hingga 20 gerai pada 2014.

Presiden Direktur Hero Supermarket Philippe Broianiho mengatakan, untuk penambahan 15 hingga 20 gerai baru membutuhkan dana segar sekiranya Rp1,1 triliun. Angka ini setara dengan alokasi belanja modal pada tahun ini.

"Kami lakukan ini untuk menumbuhkan penjualan perseroan secara positif, sejalan dengan pertumbuhan ritel nasional," ungkap Philippe saat public expose, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Menurut Philippe, pertumbuhan penjualan ritel setiap tahunnya diprediksi dapat tumbuh sebesar 10 persen. Di samping itu, lanjut dia mengungkapkan juga akan segera memboyong merek ritel asal Swedia, IKEA pada tahun depan.

"Kami akan segera memiliki dan mengoperasikan gerai ritel tersebut pada tahun depan. Kalau memang potensinya bagus, kita tambah lagi di wilayah Jakarta dengan luas lahan yang mencapai 4 hektare (ha), akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pendapatan perseroan," ucapnya.

Sekedar informasi, sampai dengan kuartal tiga tahun ini, perseroan telah memiliki dan mengoperasikan sebanyak 638 gerai yang terbagi atas 37 gerai Hero, 289 gerai Guardian, 151 gerai Starmart, 49 gerai Giant Ekstra, dan 112 gerai Giant Ekspres. Dengan penambahan gerai pada tahun depan, maka kepemilikan gerai perseroan pada tahun depan berpotensi menjadi 678 gerai. ()

Demi Bangun IKEA, HERO Jual Aset

Selasa, 19 November 2013 | 11:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menjual aset berupa tanah yang berlokasi di Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Dana hasil penjualan lahan ini salah satunya akan digunakan untuk investasi membangun gerai IKEA tahun depan.

Dalam prospektus ringkas perseroan, manajemen HERO mengatakan, tanah dan bangunan yang dijual telah laku seharga Rp 452,5 miliar. Pembelinya adalah PT Sintesis Kreasi Utama. Sintesis merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan, perdagangan, industri, pengangkutan, pertambangan, dan jasa.

Akta perjanjian pengikatan perjanjian jual beli akan ditandatangani 45 hari setelah pembayaran uang muka. Asal tahu saja, HERO telah melakukan tender atas penjualan tanah dan bangunan seluas 11.390 meter persegi (m2).

Harga yang ditawarkan sebesar Rp 450 miliar. Tender telah dilakukan pada 9 September 2013 lalu. Tanah dan bangunan yang dijual ini merupakan kantor pusat HERO. Seperti diketahui, perseroan dan IKEA System telah menandatangani Franchise Development Agreement pada Maret 2012.

Gerai pertama akan dibangun di Alam Sutera Tangerang tahun 2014 mendatang. "Perseroan membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk melakukan pembukaan gerai yang terus menerus," ujar manajemen HERO dalam prospektusnya.

Dana untuk pembangunan gerai pertamana ini ditaksir mencapai 100 juta dollar AS. Rencananya, gerai waralaba ini akan berdiri di atas lahan seluas 5 hektare (ha). (Amailia Putri Hasniawati)
Sumber : KONTAN

Editor : Erlangga Djumena


Buruh Supermarket Sri Ratu Pekalongan Kepung Kantor Tuntut Pesangon

Kamis, 21 November 2013 12:33 WIB
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Hermawan Endra Wijonarko

TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Puluhan karyawan Supermarket Sri Ratu, menggelar aksi massa di depan Gedung Pasaraya Sri Ratu, di Jalan Merdeka 22, Pekalongan, Kamis (21/11/2013).
Demonstrasi tersebut, menyusul pernyataan pihak perusahaan yang menutup operasional swalayan sri ratu sejak Rabu (20/11/2013) kemarin.
Aksi diawali dengan melakukan orasi di depan gedung tempat mereka sebelumnya bekerja. Seusai menyampaikan aspirasinya, peserta aksi yang berjumlah ratusan orang itu long march ke Gedung Disnakertrans Kota Pekalongan, guna mengadu kepada kepada pihak pemerintah.
Koordinator aksi Afrizal menyatakan, mereka menolak pesangon yang diberikan perusahaan sebesar Rp 1,5 miliar untuk semua karyawan yang berjumlah 200 orang. Mereka menilai jumlah itu tidak sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku.
"Kami mununtut agar pihak perusahaan memberikan pesangon sesuai UU Tenaga Kerja, No 13 tahun 2003 pasar 156 ayat 1 sampai 4 tentang pesangon," ujar Afrizal.
Penutupan pasaraya yang telah berdiri sejak 23 tahun yang lalu itu, dikarenakan sejak tiga tahun terakhir mengalami kerugian. Itu sebagai akibat dari beratnya persaingan dan tingginya kenaikan biaya operasional yang tidak seimbang dengan pertumbuhan hasil penjualan.
Pihak perusahaan menyatakan, bahwa hanya mampu memberikan pesangon sebesar Rp 1,5 miliar untuk semua  karyawan.
Dalam aksi itu, sejumlah karyawan membocorkan ban mobil pikap milik perusahaan. Mereka menggembosi ban mobil pikap itu, karena menduga kardus yang berisi uang tunai hendak dimasukkan ke dalam mobil tersebut.
Selain menggembosi ban, massa juga mengawal ketat mobil berplat nomor H 1657 LF yang diparkir di belakang gedung agar tidak pergi.

Puluhan massa juga mengepung gedung yang terletak di Jalan Merdeka 22 itu, dan menuntut agar pihak perusahan membereskan pesangon mereka.

Gedung supermarket Maxima di Lativa Ambruk


Sabtu [23 November 2013 12:07]
TRIBUNNEWS.COM, RIGA 
Sebuah supermarket di pinggiran kota Riga ibu kota Lativa ambruk. Para pekerja penyelamat, berhasil mengevakuasi sejumlah jasad manusia dari reruntuhan bangungn supermarket tersebut. Menurut retuters.com, jumlah korban tewas akibat insiden tersebut mencapai 51 orang. Saat ini para pekerja penyelamat masih berusaha mencari korban dari balik reruntuhan menggunakan crane.

Mereka juga membersihkan puing-puing bangungan supermarket Maxima, yang berdiri di atas lahan seluas 1500 meter persegi di wilayah pinggiran kota Riga. Sekitar 80 anggota Pemadam kebakaran, terus berupaya untuk mencari korban yang masih belum di ketemukan dalam reruntuhan tersebut. Penyebab runtuhnya gedung supermarket Maxima masih belum di ketahui

Pemerintah Lativa mengumumkan berkabung selama tiga hari. Dugaan sementara runtuhnya atap supermarket Maxima di Riga ibu kota Lativa adalah akibat proyek pembangunan taman dan area bermain anak-anak di atas atap tersebut. 

Selasa, 10 September 2013

PT POS Indonesia berencana membuka gerai Post Shop 400 gerai di seluruh Indonesia

Rabu, 11 September 2013


Setelah pengkajian mendalami, akhirnya PT POS plat merah ini berencana membuka minimarket dengan nama Post Shop. Pada tahap awal tahun 2012-2013 berencana membuak gerai sebanyak 400 gerai di seluruh cabang. Mengenai lokasi tidak perlu di khawatirkan, karena akan berdampingan dengan kantor pos yang sudah ada atau memakai lahan PT POS. Sebagaimana kita ketahui kantor pos mempunyai gedung hampir di semua kode pos di seluruh Indonesia. Sehingga penyebarannya cukup bagus.
Target PT Pos dari POST SHOP ini adalah perputaran uang sebanyak 100 milyard pada akhir tahun 2013. Demikian berita yang dilansir dari situs resmi PT POS. Target ini akan diperboleh dari pendirian 400 gerai di seluruh Indonesia. Untuk itu PT POS mencoba menjajaki kerjasama dengan beberapa operator minimarket berskala nasional dan daerah. MOU yang sudah tercapai anatara lain dengan Indomeret, Alfamart, CK, dan beberapa Puskud. Ssementara 7 Eleven coba di gaet juga oleh PT POS. sehingga di beberapa daerah kita akan lihat ada kantor pos dan minimarket.
Sebuah terobosan yang terbaik dari PT POS. setelah 1 dekade sebelumnya PT POS terus mengalami kerugian dan tidak Produktif. Ada inovasi dengan menggandeng bank dan pembayaran jasa kredit di masyarakat. Kini memanfaatkan gedung dan penyebaran yang rata di seluruh wilayah Indonesia maka di prediksikan BUMN ini akan terus menambah pundi-pundi keuntungannya dengan mendirikan minimarket. Proses transformasi bisnis PT POS ini patut di ajungi jempol, karena inovasinya maka BUMN ini kedepan akan menjadi perusahaan yang favorit bagi pencari pekerja.
Tidak hanya itu, kini PT pos juga membauka kantor pos swasta. Yaitu kantor pos yang hadir di tengah-tengah masyarakat dengan pemilikan pribadi atau swasta. Kantor pos swasta ini melayani penjualan benda-benda pos dan juga melayani jasa pos dan cargo (pengiriman barang). Mereka manjadi agen dari PT POS. Adapun saya syarat dan ketentuan untuk mendirikan kantor pos swasta ini bisa menyanyakan kepada kantor pos terdekat untuk menjadi mitra waralabanya.

Editor, noor Rakhman Erwiyanto
Dari berbagai sumber

LAUNCHING POSTSHOP DI DENPASAR, POS INDONESIA KERJASAMA DENGAN CIRCLE K DI 4 KOTA


NEWS   RELEASE
Nomor : 18/PR/0513



Denpasar, 7 Mei 2013 – Pos Indonesia saat ini telah berhasil melakukan perubahan yang luar biasa sehingga Pos Indonesia memasuki Era Baru yang sejak lama dinanti-nantikan. Dari sekian banyak perubahan yang telah dilakukan oleh Manajemen Pos Indonesia yang di pimpin oleh Dr. I Ketut Mardjana, Postshop ini sebagai salah satu karya nyata yang sangat membanggakan. Setelah dibuka perdana layanan Postshop di Ciamis dan di Majestik Jakarta selatan, Pos Indonesia terus mengembangkan gerai Postshop nya ke daerah-daerah lainnya.

Pada hari ini (7/5), Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Dr. I Ketut Mardjana dan Presiden Director PT. CircleK Indonesia Utama Cahyadi Heriantio melaunching gerai Postshop di Denpasar. “Kemitraan strategis antara Circle K Indonesia dengan Pos Indonesia diwujudkan  dalam bentuk pembangunan dan pengoperasian Postshop milik Pos Indonesia oleh Circle K yang mana diharapkan dapat menciptakan sinergi usaha sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen di Indonesia. Sebagai informasi, bahwa untuk tahap pertama pembukaan dan pengoperasian POSTshop dilakukan di empat lokasi, yaitu Denpasar 1 lokasi, Bandung 2 lokasi dan Yogya 1 lokasi. Untuk selanjutnya pembukaan dan pengoperasin POSTshop akan diteruskan ke tahap-tahap berikutnya pada lokasi – lokasi yang berada di kantor Pos seluruh Indonesia” Ujar Mardjana dalam Sambutannya.

Model Layanan Postshop dikelola seperti halnya Retail Store Modern dengan pola layanan “one stop shopping” dengan tampilan dan display yang menarik serta ruangan yang nyaman tanpa menghilangkan identitas Pos Indonesia yang bernuansa warna oranye. “Adapun kerjasama strategis tersebut diwujudkan melalui perhitungan kajian bisnis yang matang berdasarkan keunggulan strategis masing – masing pihak, yaitu PT. Pos Indonesia dengan keunggulan jaringan Kantor Pos yang tersebar diseluruh Indonesia dan Circle K yang telah mempunyai pengalaman bisnis convenience store selama 27 tahun beroperasi” tambah Mardjana.

Sampai bulan April 2013 gerai Postshop telah dibuka di 22 lokasi Kantor Pos dan secara bertahap direncanakan akan di buka 400 sampai 500 gerai Postshop sampai akhir tahun 2013. Khusus untuk Bali (include Denpasar) dan Nusra di tahun 2013 ini direncanakan akan dikembangkan lagi menjadi  30 sampai dengan 40 gerai Posthop.



Tentang Pos Indonesia :
Pos Indonesia Is The Network Company, Pos Indonesia mempunyai jaringan yang sangat luas yaitu lebih 3.800 Kantor Pos di Indonesia, dan 3.726 diantaranya telah Online. Sedangkan jumlah titik layanan (Point of Sales) nya mencapai 24.410 titik dalam bentuk Kantorpos sendiri, Agensi/agenpos, Pos Keliling Kota/Desa, Pos Sekolah, Postmall, dll. Dengan jaringan yang sangat luas ini, Kantorpos merupakan media yang sangat strategis untuk menjual dan atau mendistribusikan barang atau jasa. kami memiliki jaringan yang dedicated, sistem distribusi, Track & Trace, Layanan Prima, kecepatan dan ketepatan serta harga yang kompetitif.

Kini, Pos Indonesia tengah menjalankan layanan e-commerce yaitu Plazapos.com. Plazapos.com adalah layanan ecommerce satu-satunya yang mengintegrasikan kekuatan collecting dan delivery dalam satu pengelola, yaitu PT Pos Indonesia (Persero). Dengan ketersebaran jaringan Pos Indonesia yang luas, kehadiran plazapos.com akan memudahkan masyarakat di daerah pelosok sekalipun untuk berbelanja karena tinggal datang ke Kantor Pos terdekat dan memesaan barang. Soal pembayaran, cukup dilakukan di Kantor Pos. Barang yang dipesan kemudian diantarkan ke rumah pemesan oleh kantor pos. Untuk pilihann barang, sudah bekerja sama dengan salah satu perusahaan di Singapura yang memiliki 2 juta produk, yang kemudian akan menggandeng perusahaan lokal.

Manajer Public Relations
A.  S O F I A N

Senin, 09 September 2013

Dewan Desak Penutupan Dua Minimarket yang Menempel di Bangunan Kantor Pos Yogya

Sabtu, 7 September 2013 11:28 WIB
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hendy Kurniawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pelanggaran izin pendirian minimarket berjejaring, Indomaret kantor pos Suryotomo dan Circle K kantor pos besar tidak bisa ditolerir. Sebab Perwal nomor 79/2010 tentang pembatasan usaha waralaba minimarket di Kota Yogyakarta, jelas menyebutkan pembatasannya.

Penegasan tersebut diutarakan Ketua Komisi A DPRD Kota, Chang Wendryanto, menanggapi persoalan ini. "Harus tutup. Karena ada di wilayah kota, maka harus menaati aturan kota," ungkapnya, Jumat (6/9/2013).

Pada perwal tersebut, jelas disebutkan hanya ada 52 minimarket berjejaring yang diizinkan beroperasi di kota. Dari 14 kecamatan, hanya 13 kecamatan yang diberi kuota wilayahnya terdapat minimarket berjejaring.

Rinciannya adalah Kecamatan Kotagede (3), Umbulharjo (9), Pakualaman (2), Mergangsan (6), Gondomanan (2), Mantrijeron (3), Wirobrajan (3), Ngampilan (3), Gedongtengen (3), Jetis (3), Tegalrejo (4), Danurejan (3) dan Gondokusuman (8). Sedangkan yang tidak memeroleh kuota pendirian minimarket berjejaring adalah Kecamatan Keraton.

"Sebenarnya tidak ada alasan untuk Dinas Ketertiban untuk tak bertindak. Kami di komisi A mungkin akan bertindak. Tapi tentunya menunggu proses di sana (Dintib)," beber Chang.

Pada pasal 6 poin 1 Perwal tersebut disebutkan jarak minimal minimarket berjejaring adalah 400 meter dari pasar tradisional. Poin 2 pasal yang sama, minimarket berjejaring hanya diperbolehkan pada 41 jalan yang telah ditentukan. Sedangkan Jalan Suryotomo dan Jalan P Senopati tidak masuk dalam daftar jalan tersebut. Dengan demikian, Indomaret Post Shop dan Circle K Post Shop jelas tidak masuk dalam ketentuan pada Perwal 79/2010.

Kabid Pengawasan  Dinas Perizinan Kota, Sutarto, menyatakan pihaknya bekerja atas dasar Perwal tersebut. Artinya, tidak akan ada penerbitan izin baru kepada minimarket berjejaring yang hendak didirikan di wilayah kota.

"Hanya 52 (minimarket berjejaring) yang diizinkan ada. Hampir 90 persen diisi Indomaret dan Alfamart, sisanya Circle K," lugas birokrat beruban ini.

Ditegaskan Sutarto, secara kasat mata Indomaret dan Circle K yang menempel di kantor pos tersebut melanggar Perwal 79/2010. Sedangkan Perda Kota Yogyakarta nomor 2/2005 tentang izin gangguan, jelas dilanggar. Karena saat dilakukan pengecekan pada sistem informasi perizinan belum ada izin yang diurus. Seperti izin gangguan, izin usaha toko moderen dan tanda daftar perusahaan.

Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Ketertiban Kota, Bayu Laksmono mengaku akan menunggu proses panggilan ke dua pada 10 September mendatang. Karena pada panggilan pertama hanya supervisor minimarket yang datang dan tidak bisa memberikan penjelasan lebih rinci.

Pada panggilan ke dua, lanjutnya, juga turut diundang perwakilan dari PT Pos Indonesia. Pasalnya, diketahui ada kerja sama antara PT Pos dan dua minimarket berjejaring ini. Meski demikian, pihak tidak bisa serta merta melakukan penutupan. Karena harus melalui mekanisme Perwal nomor 41/2006. Dimana mengharuskan adanya putusan dari Pengadilan Negeri Yogyakarta dan proses tiga kali peringatan.

"Kami akan pelajari dulu apakah ada peraturan di Kementerian BUMN yang memungkinkan adanya pendirian minimarket berjejaring di persil milik PT Pos," ujar Bayu. (hdy)

Pos Yogya Berikan Klarifikasi Keberadaan Minimarket yang Menempel di Bangunan Kantor Pos

Bangunan toko modern yang menempel di bangunan kantor pos. Toko modern ini dianggap telah melanggar ketentuan dalam peraturan wali kota tentang pendirian usaha toko modern 
Sabtu, 7 September 2013 11:43 WIB
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hendy Kurniawan


TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Kantor Pos Besar Yogyakarta, Achmad Chaerul Hadi menjelaskan, jika pihaknya memiliki divisi post shop yang menangani bidang retail. Divisi ini dapat bekerja sama dengan mitra, menangani sendiri atau kombinasi keduanya. Untuk mini market di kantor pos Suryotomo menggunakan pola sharing profit dengan mitra.

"Lokasi dan aksesnya jadi tanggung jawab PT Pos. Sedangkan mitra mengelola manajemennya," ujar pria yang belum lama menjabat sebagai kepala kantor pos besar ini, kemarin.

Mengenai persoalan izin yang belum diurus oleh dua mini market yang bermitra dengan pihaknya, Achmad mengaku akan melakukan klarifikasi. Sebab dirinya belum mengetahui secara mendetail persoalan yang terjadi.

Meski demikian, menurutnya jika post shop merupakan bagian dari kantor pos maka semestinya tidak menjadi masalah. Artinya, kantor pos yang telah memiliki izin operasi merupakan satu kesatuan dengan post shop.
"Itu bagian dari kantor pos, bukan berdiri sendiri. Logika saya berarti tidak perlu izin khusus. Tapi nanti saya cek dulu persoalannya seperti apa," beber Achmad.

Lebih jauh, ia pun akan melakukan klarifikasi kenapa logo mitra kerja sama muncul pada post shop. Setelah mendapat penjelasan dari pengelola, baru lah akan melakukan tindakan lebih lanjut. "Maka dari itu, kami akan perjelas dulu," pungkasnya. (hdy)

Senin, 05 Agustus 2013

KOMPLOTAN PENGUTIL SOLO

Siasati Metal Detektor, Lepas Barcode Barang Curian


Minggu, 4 Agustus 2013 19:57 WIB | Rudi Hartono/JIBI/SOLOPOS 
Steven Solomon (baju tahanan)Minggu (4/8) diperiksa petugas Polresta Solo setelah tertangkap mencuri beberapa barang di Superindo, Jl Adi Sucipto, Solo, Tersangka beraksi bersama delapan rekannya dengan modus melepas barcode. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO – Polresta Solo berhasil membekuk salah satu anggota komplotan pengutil alias para pencuri di supermarket. Steven Salomon warga Mangga, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara ditangkap Jumat (26/7/2013) saat beraksi di Lion Superindo Jajar Solo. Bagaimana Steven beraksi?
Dalam aksinya mereka melibatkan beberapa orang dengan tugasnya masing-masing. Tersangka merencanakan pencurian itu saat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Solo.
Dalam perencanaan itu tersangka mendapat tugas sebagai pengawas dan pengecoh. Sementara ada temannya yang melakukan pencurian.  ketika temannya yang lain mengeksekusi.
Rekan-rekan tersangka mencuri dengan cara melepas stiker barcodedan captage atau tali pengaman yang ada di barang-barang sasaran pencurian.
Sehingga, ketika barang-barang dibawa keluar supermarket, dinding detektor tidak berbunyi.
Selain mengawasi dan mengecoh, tersangka diketahui turut membawa hasil kejahatan. Tak beruntung baginya, ia tidak mengetahui teman-temannya telah keluar dari supermarket dengan membawa barang-barang curian menggunakan satu unit mobil.
Saat ia keluar dari supermarket dinding detektor berbunyi. Karena pada saat itu ia membawa sejumlah barang yang pengamannya belum terlepas.
Petugas satpam pun langsung menangkap dan menggelandangnya ke Polresta Solo

Senin, 29 Juli 2013

40% Stok Produk Carrefour Berasal Dari UKM

Rista Rama Dhany - detikfinance
Jumat, 19/04/2013 15:35 WIB

Jakarta - Corporate Affairs Director PT Trans Retail Indonesia, Adji Srihandoyo mengungkapkan setelah 4 (empat) bulan diakuisisi penuh, Carrefour terus meningkatkan produk-produk yang berasal dari Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Saat ini stok produk-produk di Carrfour 40% berasal dari produk UKM," ujar Adji, di acara Peringatan Hari Konsumen Nasional di "Jumpa Pelanggan" di Store Carrefour Lebak Bulus bersama Dirjen Perdagangan RI, Jumat (19/4/2013).

Dikatakan Adji, namun walau berasal dari UKM Carrefour memastikan produk tersebut tetap segar, aman dan murah bagi konsumen.

"Kami juga tahu kalau konsumen bagi kami penting, untuk menjaga konsumen tidak pindah ke 'sebelah' produk kami harus berkualitas, variasi, nyaman berbelanja seperti di rumah sendiri," ungkapnya.

Empat bulan setelah diakuisisi 100% oleh CT Corp, Carrfour masih membenahi kondisi internal.

"Kita belum menentukan target, ini masih awal, kita masih benahi kondisi internal pasca akuisisi, tapi kami yakin kondisinya akan jauh lebih baik dari sebelumnya," tegasnya.

Carrefour juga meyakini betapa pentingnya konsumen, tanpa pelayanan konsumen yang prima konsumen tidak akan memilih Carrefour.

Adji mengungkapkan Carrefour selalu memprioritaskan pelayanan prima yang berorientasi kepada seluruh konsumen, produk yang berkualitas dengan variasi yang lengkap serta harga yang bersaing.

"Kami harapkan semua kegiatan yang kami lakukan dapat selalu memenuhi harapan konsumen setia kami," ujar Adji.

Kamis, 25 Juli 2013

Produk Ilegal dan Kedaluarsa Ditemukan di Supermarket Manokwari

Kontributor Kompas TV, Budy SetiawanJumat, 19 Juli 2013 | 18:53 WIB

MANOKWARI,  KOMPAS.com — Inspeksi mendadak yang dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menemukan sejumlah barang ilegal dan kedaluarsa dijual di beberapa supermarket, Jumat (19/7/2013).

Di salah satu supermarket di Jalan Merdeka ditemukan ratusan barang, yang kebanyakan merupakan produk impor, tidak berlabel izin dari Departemen Kesehatan RI. Barang-barang tersebut termasuk kue, jamur, dan kosmetik.

Sejumlah barang kedaluarsa juga ditemukan dalam sidak tersebut. Barang-barang hasil temuan itu akan dimusnahkan dengan disaksikan langsung oleh pemilik Supermarket.

Kepala Seksi Pemeriksaan BPOM Manokwari, Lukas Doso Nugroho, mengatakan, makanan tanpa label Departemen Kesehatan Republik Indonesia, diduga telah lama diperjualbelikan. Namun karena kurangnya pengawasan, pengelola supermarket tanpa ragu-ragu tetap menjualnya.

“Ini masih sebatas peringatan bagi mereka, nantinya kalau kedapatan lagi, mereka pemilik supermarket akan diberikan sanksi tegas,” kata Lukas, saat ditemui Kompas.com.

Sidak akan terus dilakukan oleh tim gabungan ke beberapa pusat perbelanjaan lainnya di kota Manokwari. BPOM mengimbau semua pengelola pusat perbelanjaan untuk tidak menjual lagi makanan tak berizin ataupun yang sudah kedaluarsa karena akan membahayakan konsumen.
Editor : Kistyarini

Jelang Hari Raya: BPOM Masih Temukan Pangan dengan Zat Berbahaya

Rosmha Widiyani | Rabu, 24 Juli 2013 | 17:56 WIB


JAKARTA, KOMPAS. com- Meski sudah berulang kali dilakukan inspeksi mendadak (sidak) namun BPOM masih saja menemukan bahan pangan mengandung bahan berbahaya. Melalui pemeriksaan lab keliling BPOM diketahui pangan tersebut mengandung formalin dan rhodamin B.

Bahan pangan mengandung zat berbahaya ini ditemukan di dua ritel internasional di kawasan Gajah Mada, Jakarta Pusat.

"Toko ritel sekalipun tidak menjamin keamanan pangan. Kehati-hatian masyarakat tetap diperlukan," kata Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM, Roy Sparingga pada Rabu (24/7).

Di lokasi inspeksi pertama BPOM mengambil 6 sampel manisan dan menemukan satu produk dengan dengan Rhodamin B yang merupakan pewarna tekstil. Pangan ini adalah manisan pala dengan warna merah menyala.

Inspeksi juga menemukan 5 produk makanan ringan dengan label yang tidak memenuhi ketentuan karena berbahasa China. "Produk ini tidak kadaluwarsa dan sah, namun labelnya tidak memenuhi syarat karena tidak dimengerti semua orang Indonesia," kata Direktur inspeksi dan sertifikasi (insert) pangan BPOM suratmono.

Selain memakai bahasa Indonesia, label seharusnya memuat nama produk pangan. Bila pangan dibuat di luar negeri, label harus memuat nama importir. Selain itu juga harus memuat tanggal kadaluwarsa dan kandungan nutrisi pangan.

Sementara itu di lokasi kedua ditemukan bahan pangan dengan rhodamin B dan formalin. Dari 18 sampel, zat berbahaya ini ditemukan pada 4 jenis pangan dan biskuit kalengan yang kadaluwarsa.  Temuan lain adalah 1 paket manisan berlabel dalam bahasa China, dan 2 bahan pangan olahan dengan kemasan rusak

"Temuan ini tentu akan kita tindak lanjuti. Kita akan bertanya dulu kepada retailer dari mana bahan tersebut didapat," kata Roy.

Selanjutnya bila terbukti bersalah produsen atau pemasok akan dikenai sanksi, baik administratif maupun pidana.

Roy menyarankan masyarakat untuk waspada saat berbelanja. "Belanja dimana saja perhatikan label produk. Setelah itu nomor registrasinya," kata Roy.

Nomor registrasi menjamin produk tersebut sudah melewati pengawasan BPOM, sehingga aman dikonsumsi. Untuk pangan yang diolah dalam negeri diawali dengan huruf MD, yang diikuti 12 digit nomor pendaftaran. Sedangkan bahan pangan yang diolah di luar negeri diawali huruf ML, yang diikuti 12 digit angka.

Editor : Lusia Kus Anna

Prospek Bisnis Ritel Perlengkapan Biarawan, Cerah!

Hilda B Alexander | Selasa, 23 Juli 2013 | 17:06 WIB
Sakol membangun hipermarket "Monk Supply" karena potensinya luar biasa dengan "captive market" besar


BANGKOK, KOMPAS.com - Kita mengenal konsep toko serba ada (toserba) skala besar dengan istilah hipermarket, untuk ukuran lebih kecil bernama super market, sementara mini market untuk toko super mungil.

Toserba tersebut menyediakan segala macam kebutuhan rumah tangga. Mulai dari sembilan bahan pokok, hingga pakaian, hobi, furnitur dan lain-lain. Nah, apa jadinya jika hipermarket khusus menjual perlengkapan dan kebutuhan untuk para biarawan? Yang pasti unik dan menarik.

Adalah Sakol Sangmalee yang membangun hipermarket khusus para biarawan "Monk Supply" bernama Hang Sangkapan dengan modal 50 juta baht (Rp 15,9 miliar). Ia menjual jubah safron, lilin, patung Buddha, CD buku dan barang-barang lain yang dibutuhkan biarawan.

Sakol tak sekadar berbisnis toserba. Ia sudah memperhitungkannya dengan seksama. Selama ini, kebutuhan para biarawan dipasok oleh toko-toko tradisional dengan varian barang seadanya. Lagi pula toko semacam ini tak dilengkapi pengatur udara, lahan parkir, dan layanan lainnya.

Sementara Hang Sangkapan justru mengadopsi konsep hipermarket modern seperti Carrefour, Makro, Lotus dan semacamnya. Sakol bahkan merancang Hang Sangkapan senyaman mungkin dengan desain yang menarik, lengkap dengan layanan antar jemput dan parkir valet. Oleh karenanya, ia mendedikasikan luas lahan Hang Sangkapan untuk tempat parkir pengunjungnya.

Thailand merupakan negara dengan potensi pasar yang luar biasa. Captive market Hang Sangkapan begitu besar karena dari 65,9 juta jiwa penduduknya, mayoritas atau hampir seluruhnya yakni 61,5 juta di antaranya merupakan umat Buddha.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Thailand, tradisi Theravada masih berlaku. Sebagian besar lelaki Thailand diharuskan menanggalkan baju modernnya dengan jubah safron dan belajar disiplin serta meditasi Budda. Setelah mengikuti tradisi ini, sebagian besar kembali kepada kehidupan modern, sebagian lainnya justru menetap di biara.

Menurut Kantor Buddhisme Nasional, Thailand saat ini memiliki hampir 300.000 bhikku dan lebih dari 60.000 biksu hingga akhir 2012. Jumlah ini jelas merupakan "pasar pasti" bagi Sakol untuk lebih meningkatkan pelayanan pada tokonya.

Hang menjual jubah safron seharga 1.000 baht (Rp 318.752) untuk jenis kain sintetis dan ribuan baht untuk jubah satin bagi para biarawan yang memiliki anggaran belanja lebih banyak.

Sakol menargetkan pendapatan Hang tumbuh 30 hingga 40 persen per tahunnya. Angka ini sebenarnya cukup konservatif mengingat toko-toko tradisional tidak menyediakan layanan selengkap dan serupa Hang. Akan tetapi, 40 persen cukup menggambarkan bahwa bisnis toserba khusus "Monk Supply" begitu prospektif.

Sebuah studi yang dilakukan Kasikorn Research Center dari institusi perbankan setempat menunjukkan bahwa perputaran uang di bisnis pemasok perlengkapan biarawan sekitar 10 miliar baht atau senilai Rp 3,1 triliun.

Sumber :

Toko Swalayan dan Mini Market Wajib Jual Produk UMKM

Slamet Priyatin , Kamis, 25 Juli 2013 | 13:12 WIB
KENDAL, KOMPAS.com - Bupati Kendal Widya Kandi Susanti mengharuskan toko swalayan dan mini market yang ada di wilayah kerjanya untuk menjual produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Kendal.


Widya memerintahkan Dinas Perdagangan agar setiap tiga bulan sekali mengecek toko swalayan dan mini market yang ada, terkait kebijakan ini. Bila ternyata belum, maka mereka akan diberi peringatan.

Bila tiga kali mendapat peringatan ternyata belum juga menjual produk UMKM, toko swalayan tersebut akan ditutup. “Ini penting. Supaya produk UMKM Kendal bisa terjual,” kata Widya Kandi Susanti, Kamis (25/7/2013).

Selain itu, Widya pun mengungkapkan, saat ini banyak swalayan bermasalah, karena berdiri tanpa ada izin. Untuk itu, Widya juga menganjurkan Badan Perizinan dan Penanaman Modal Kendal, untuk melakukan pendataan.

“Jangan sampai keberadaan mini market malah menyusahkan masyarakat, terutama pedagang kecil,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kendal, Kartiko Nursapto mengakui, mini market yang berdiri di Kendal jumlahnya semakin banyak. Kartiko khawatir, keberadaan minimarket itu, bisa mematikan pedagang kecil.

“Banyak masyarakat yang menolak keberadaan mini market. Sebab akan mematikan pedagang kecil,” kata Kartiko.

Kartiko lantas meminta kepada pemerintah daerah, supaya membatasi berdirinya mini market.
Editor : Glori K. Wadrianto