Rabu, 03 Oktober 2012

Kadin: Peritel Modern Jangan Masuk ke Desa

BISNIS

Kadin: Peritel Modern Jangan Masuk ke Desa

Industri berkonsep waralaba modern harus mempertimbangkan UMKM. 

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta kepada pemerintah untuk mengatur ekspansi perusahaan ritel modern yang saat ini sudah merambah ke desa-desa. Berkembangnya perusahaan ritel modern tersebut mengakibatkan pengusaha atau pedagang kecil tersingkirkan.

"Jangan sampai peritel modern dengan konsep waralaba itu bebas masuk sampai ke desa-desa. Industri berkonsep waralaba modern itu harus mempertimbangkan keadaan UMKM," kata Didi Suwondo, wakil ketua umum Kadin bidang IT, Telekomunikasi, Penyiaran dan Ristek di sela Rapimnas Kadin di Yogyakarta, Rabu 3 Oktober 2012.

Menurut dia, industri pasar modern dengan sistem waralaba itu harus diatur mekanisme pasarnya di daerah-daerah. Sebab, ekspansi itu bisa mengancam keberadaan pasar-pasar tradisional sebagai ruang pemasaran bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Diharapkan peritel modern ini tidak masuk secara bebas dan begitu saja. Tetapi, minimal harus ada kerja sama dengan pengusaha-pengusaha daerah," tuturnya.

Ia menuturkan, sesuai arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pembukaan Rapimnas Kadin di Jakarta, kemarin, Indonesia harus mementingkan pemerataan pembangunan. Salah satunya dengan mendukung pengusaha-pengusaha kecil di daerah untuk berkembang.

"Kami mengembangkan UMKM dalam rangka pengembangan perekonomian daerah. Di beberapa daerah akan segera dibangun pasar induk," kata Didi.

Sementara itu, untuk mendukung pengusaha-pengusaha kecil di daerah, Kadin menjalin kerja sama dangan Kementerian Perdagangan untuk melaksanakan program-program pengembangan perekonomian.

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/356464-kadin--peritel-modern-jangan-masuk-ke-desa

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar