Selasa, 17 Oktober 2017

Pengusaha Ritel Jelaskan Penyebab Ramayana Tutup Gerai

Reporter: Tempo.co
Editor: Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Jumat, 1 September 2017 00:36 WIB


Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melakukan sidak ke pasar ritel modern untuk memastikan harga eceran tertinggi di Carefour Dutamerlin, Jakarta, 12 April 2017. TEMPO/Richard Andika
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta membenarkan PT Ramayana Lestari Sentora, menutup beberapa gerai pusat perbelanjaannya. "Iya itu sudah ada informasi resminya. Dan memang sudah tercantum jelas (menutup gerai supermarketnya)," kata Tutum, Kamis, 31 Agustus 2017.
Berdasarkan informasi yang diterima Tutum, Ramayana menutup beberapa supermarketnya karena ingin mengubah tata letak dan membuat format baru. "Mereka mau relayout (mengubat tata letak) dan reformat," ujarnya. "Terkait penutupan itu karena rugi atau tidak belum bisa dipastikan. Yang pasti informasi resmi mereka hanya ingin relayout dan reformat supermarketnya."
Sejauh ini, Tutum belum pernah melihat upaya pemerintah untuk membantu bisnis ritel di Indonesia. Padahal, tahun ini bisnis ritel sedang lesu. "Tidak pernah ada upaya pemerintah untuk membantu campur tangan. Seharusnya pemerintah yang paling peduli."

Rencananya Ramayana akan menutup delapan gerainya di Indonesia. Satu diantaranya adalah supermarket Ramayana Mall Pontianak di Jalan Tanjungpura Pontianak, yang akan ditutup. "Supermarket Ramayana Pontianak operasionalnya hanya berlangsung hingga Agustus ini," kata Supervisor Area Ramayana Mal Pontianak Marta Hutabarar seperti yang dikutip Antara, Senin lalu.

Iya itu informasi resmi memang sudah tercantum jelas, mereka mau relayout dan reformat, karena memang menutup punya outlet yang memang itu, supermarketnya. Terkait penutupan itu karena rugi atau tidak belum bisa dipastikan, soal online tidak online, ada akibat dari kami seakan" menutup toko,
Alasan penutupan supermarket Ramayana karena managemen mengalami kerugian. Alhasil, managemen memilih menutup khusus supermarket saja. Ia mengatakan terkait alih tempat menjadi bisnis lain juga belum diketahui.
"Tempat pasca-supermarket untuk bisnis lain dan sebagainya kami tidak tahu. Kami hanya menunggu perintah selanjutnya dari manajemen," kata Marta.
Pantauan Tempo, Kamis, 31 Agustus 2017, Ramayana di kawasan Kebayoran, tanpak sepi. Jumlah pegawai terlihat dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dari pengunjung yang datang.
"Total karyawan di sini ada 200 orang," kata petugas informasi yang tidak mau menyebutkan namanya. Ia telah mendengar bahwa perusahaan menutup beberapa supermarket Ramayana. "Iya kami dengar. Tapi, karakteristik setiap gerai kan berbeda. Ramayana Kebayoran belum dengar saya ada rencana ditutup."
IMAM HAMDI

Read more at https://bisnis.tempo.co/read/905058/pengusaha-ritel-jelaskan-penyebab-ramayana-tutup-gerai#CDhmAIkYYuqLyiLR.99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar