http://www.bumn.go.id/ptpn6/publikasi/berita/indonesia-menjelang-ramadhan-permintaan-cpo-naik/
JAKARTA. Bulan Juli ini diperkirakan menjadi puncak penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil
(CPO). Lonjakan ekspor maupun permintaan CPO dalam negeri berkaitan
dengan akan datangnya bulan Ramadhan pada Agustus mendatang.
Proyeksi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)
menunjukkan, ekspor CPO pada Juli ini akan mencapai sekitar 1,5 juta
ton. Jumlah itu naik 9,5% dibandingkan bulan biasa yang rata-rata 1,37
juta ton. “Seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap mendekati
Ramadhan terjadi peningkatan permintaan CPO,” kata Susanto, Kepala
Bidang Pemasaran GAPKI, akhir pekan lalu.
Menurut Susanto, peningkatan volume ekspor CPO sudah terlihat sejak
Juni 2012. Pada bulan tersebut, ekspor CPO mencapai sekitar 1,4 juta
ton-1,45 juta ton. Peningkatan permintaan ekspor terutama terjadi di
negara dengan populasi penduduk muslim besar, seperti India,
Bangladesh, dan negara kawasan Timur Tengah lain.
Permintaan meningkat karena selama bulan Ramadhan, kebutuhan produk
makanan mengalami peningkatan. CPO menjadi salah satu bahan baku utama
minyak nabati yang banyak diperlukan oleh industri makanan.
Lonjakan permintaan CPO tidak hanya di pasar ekspor. Di dalam
negeri, penjualan CPO juga mengalami peningkatan. Sahat Sinaga,
Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI)
bilang, permintaan CPO domestik akan mengalami peningkatan 5%-7% pada
Juli ini. “Peningkatan akan terjadi akhir Juli,” ujarnya.
Sahat memperkirakan, pada akhir Juli 2012, permintaan CPO dalam
negeri akan mencapai 556.400 ton, naik dibandingkan bulan biasa yang
sekitar 520.000 ton. Di pasar domestik, CPO paling banyak dipakai untuk
bahan baku industri minyak goreng mencapai 320.000 ton. Sedangkan
sebagian lain untuk bahan baku biodisel dan pangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar