Indonesia Retail Akademi
Indonesia Retail Akademi, lembaga pendidikan bisnis retail. Membantu para pengusaha retail untuk memberikan pengetahuan seluk beluk bisnis ritel di Indonesia
Senin, 14 Mei 2018
Presiden Jokowi Meresmikan Umat mart
Sabtu, 12 Mei 2018 18:51 WIB
Hendra Kusuma
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4017580/resmikan-umat-mart-jokowi-pesan-jaga-kerukunan-saat-pemilu
Pasuruan - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peresmian Pesantrenpreneur dan Umat Mart (Ummart) di pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Jawa Timur menitipkan pesan.
Pesan yang disampaikan adalah terkait dengan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Sebab, Indonesia ini merupakan negara yang besar, terdapat 263 juta penduduk yang tersebar di 17.000 pulau dan terdapat 714 suku, serta 1.100 bahasa daerah.
"Inilah anugerah Allah kepada bangsa Indonesia, beragam, dan bermacam-macam tetapi tetap satu di NKRI," kata Jokowi di pesantren Bayt Al Hikmah Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/5/2018).
Jokowi menyebut, pesan yang disampaikan ini lantaran dalam waktu dekat terdapat pemilihan umum serentak untuk gubernur, bupati, dan wali kota, serta pada tahun depan ada pemilihan presiden.
"Saya ingin titip pada pertemuan majelis, mari bersama-sama kita merawat persatuan kita, persaudaraan kita, jangan sampai karena kita berbeda-beda, saya titip jangan menjadi retak gara-gara pesta demokrasi beda pilihan, biaya sosialnya terlalu mahal, negara kita ini sangat majemuk, 714 suku adalah besar sekali," tutur Jokowi.
"Perlu saya ingatkan, karena kita sering lupa pesta demokrasi itu ada 5 tahun sekali. Ya pilih pemimpin yang terbaik, dicoblos lalu rukun kembali. Jangan sampai antar tetangga, kampung, teman, saudara, kita lupa kalau kita adalah saudara sebangsa setanah air," jelas Jokowi.
Dia menceritakan banyak sesama masyarakat Indonesia saling mencela, mencemooh, menjelekkan, hingga melakukan ujaran kebencian, ujaran kedengkian di media sosial.
"Saya mengajak para ulama, para Kiai mengajak jamaahnya, mengajak umat, bersama-sama memerangi itu, mari kita ajak umat berpikir optimis, berprasangka yang baik, penuh dengan pengertian, toleransi, karena kalau sudah main gawai, handphone kadang-kadang kita lupa," tutup dia. (hns/hns)
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4017580/resmikan-umat-mart-jokowi-pesan-jaga-kerukunan-saat-pemilu
10 pondok pesantren yang akan diresmikan secara bersamaan adalah Pondok Pesantren Salafiya Pasuruan, Pondok Pesantren Mabdiyul Ihsan, Pondok Pesantren Zaiunl Hasan Geng gong, Pondok Pesantren Hati Rangkang Kraksaan, Pondok Pesantren Al Falah Poso Kediri, Pondok Pesantren Minhajut Thullab Brasan Muncar Banyuwangi, Pondok Pesantren Minhajut Thullab Banyuwangi, Manbaul Maarif Denanyar Jombang, Pondok Pesantren Nurul Hikmah Malang dan Pondok Pesantren Byat al Hikmah Pasuruan.
Sebagai informasi sebelumnya ide ini telah disambut baik oleh Jokowi dengan memberikan arahan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) Hipmi dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dalam pembangunan ritel modern di pesantren.
https://20.detik.com/embed/180512019
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4017053/ini-penampakan-gerai-umat-mart-yang-akan-diresmikan-jokowi
Toko Umat
Selain cara perdagangan sesuai syariat Islam, juga ada hadiah yang diberikan oleh minimarket Toko Umat mulai dari buku doa hingga perlengkapan shalat.
Nama Toko Umat sendiri terinspirasi dari cara investasinya, yaitu berbasiskan umat, atau berjamaah dengan ketentuan setiap pemegang saham dibatasi berinvestasi minimal Rp500 ribu sampai maksimal Rp5 juta.
Selain minimarket, Toko Umat juga giat bergerak memberdayakan Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di wilayah setempat.
Konsultan Minimarket Toko Umat, Bisma Negara mengatakan, konsep syariah tergerak dengan menjamurnya usaha minimarket di kota hujan. Keuntungan diputar di wilayah minimarket itu buka.
"Baru ada dua di Kota Bogor, pertama di Jalan Bambarung, Kecamatan Bogor Utara dan yang kedua di wilayah Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal yang launching pada Minggu (5/11). Ivestasi berjamaah mengedepankan pemiliknya orang lokal di wilayah, semisal di Mekarwangi, minimal 60 persen pemiliknya warga Mekarwangi agar perputaran uang di wilayah situ saja," ungkapnya belum lama ini.
Ia melanjutkan, sebanyak 30 persen produk yang dijual di Toko Umat dari UMKM lokal Kota Bogor, begitu juga maksimal pemegang saham paling banyak memegang 10 lembar saham yaitu Rp5 juta.
Pembagian keuntungan ke pemilikpun berdasarkan point, aktivitas belanja dan nilai saham. Untuk pembagian hasil kepada pemilik saham sebesar 60 persen dari nilai keuntungan Toko Umat, agar lebih aman dan bermanfaat, usaha ini di bawah naungan koperasi.
"Target untuk di Bogor membuka 100 outlet Toko Umat dan saat ini baru dua. Khusus di Kota Bogor setiap kelurahan memiliki satu Toko Umat," tambahnya.
Bisma menjelaskan, karena orientasi perdagangan Islam, banyak produk muslim di dalam Toko Umat. Konsumen bisa berbelanja sambil belajar hadist ataupun doa, sehingga banyak terpampang hadist di dalam toko.
"Di dekat toilet ada doa sebelum ke kamar kecil atau doa sebelum makan di depan toko. Untuk pemberian bonus kepada pembeli, apabila belanja lebih dari Rp100 ribu mendapat Al-Qur'an dan bila belanja Rp50 ribu dapat buku doa. Musiknya juga kami menggunakan musik Islami dan tentunya saat berbelanja nyaman, apalagi harganya juga lebih murah daripada kompetitor lain," bebernya.
Bisma menuturkan, Toko Umat menjual barang yang dijamin halal. Toko Umat tidak menjual minuman keras dan rokok. Konsepnya juga tidak mematikan warung tradisional, tapi menggairahkan UMKM.
Koperasi Putra dan Putri Indonesia (Kopprindo) resmi membuka Toko atau Minimarket Umat kedua di Jalan KH Ahmad Sya'yani Kayu Manis RT 03/RW 05, Kelurahan Mekar Wangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor pada Ahad (5/11). Toko Umat tersebut dimiliki oleh lebih dari 300 anggota yang berjuang untuk kebangkitan ekonomi umat.
"Kami juga membina UMKM penghasil produk makanan atau yang lainnya yang layak dijual di Toko Umat. Toko Umat juga bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor untuk modal usaha pinjaman dari dana wakaf. Ke depan kami juga akan mengusung konsep Toko Guruku yang memiliki saham adalah para guru Kota Bogor," pungkasnya. [ito]
https://www.inilahkoran.com/?scrname=berita&category=bogor&ID=73622&title=sudah-2-minimarket-islami-toko-umat-hadir-di-kota-bogor
Koperasi Putra dan Putri Indonesia (Kopprindo) resmi membuka Toko Umat di Jalan Pramuka Raya, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoranmas, kemarin (18/3). Toko tersebut merupakan toko umat pertama yang ada di Kota Depok. Toko umat adalah salah satu koperasi yang dibentuk secara berjamaah, tidak didominasi oleh kepemilikan perseorangan.
“Toko ini hadir ditengah masyarakat dibentuk secara berjamaah dari kita, oleh kita, dan hasilnya untuk kita umat muslim dimana saja berada,” ujar Ketua Umum Kopprindo, Teguh Suwito kepada Radar Depok.
Teguh menjelaskan, dengan berdirinya Toko Umat dinilai dapat mengajak masyarakat khsususnya umat muslim berbelanja dengan semangat keimanan, sekaligus membuka peluang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bergabung dengan toko umat.
“Ekonomi umat islam bisa dilihat semakin kalah bersaing dengan pemilik modal asing. Maka dari itu toko umat dibangun untuk bersaing menghadapi persaingan bisnis diluar sana,” lanjutnya.
Pada saat pembukaan toko diberikan harga promo kepada pengunjung yang hadir. Hal tersebut dilakukannya untuk mengajak masyarakat untuk datang ke Toko Umat tersebut.
“Hari ini (kemarin,red) saja promonya, nanti kita lihat dulu pendapatannya berapa dan pengunjung yang datang banyak tidak. Kalau masih kurang kita akan tambah promonya tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, rencana kedepan agar Toko Umat bisa hadir di semua Kelurahan yang ada di Kota Depok.
“Kami sangat berharap dukungan dari semua pihak, agar Toko Umat dapat hadir di beberapa tempat di Kota Depok. Karena Toko Umat ini akan menampung semua masyarakat yang mau berinfestasi seperti para pelaku UMKM,” ucap Teguh.
Dilokasi yang sama, hadir pula Camat Pancoranmas, Utang Wardaya dalam kesempatan tersebut menuturkan, dengan adanya Toko Umat dapat membangkitkan perekonomian warga Depok, khususnya para anggoa UMKM.
“Karena ini kan Toko Umat, keuntungannya pun juga buat umat, semoga membawa kebaikan untuk semuanya,” ujar Utang.
Menurut Utang, Toko Umat dapat membuka peluang bagi para UMKM Kota Depok untuk dapat memasarkan produk-produknya di Toko tersebut.
“Saya akan hubungkan dengan pelaku UMKM di pancoranmas untuk akses di Toko ini. Dengan harapan, toko ini dapat bersaing secara sehat dengan toko-toko atau minimarket lain di Kota Depok,” tutup Utang. (cr3)
sumber: http://radardepok.com/2018/03/toko-koperasi-berjamaah-hadir-di-depok/
Sabtu, 10 Maret 2018
Franchaise Warung Sembako
PT. LEU RITEL INDONESIA
Langkah awal Lembaga Ekonomi Umat fokus mengembangkan ritel
LEU’Mart modern market untuk membentuk jaringan/network pemasaran sebagai kunci
awal “Kemandirian dan Keberhasilan Ekonomi Umat”
Mengapa Bisnis Ritel Menarik?
Total Keseluruhan PDB dari 2014 hingga 2016 selalu mengalami
peningkatan
Lebih dari setengahnya dikeluarkan untuk konsumsi
Rumahtangga
Sepertiga dari konsumsi Rumahtangga dikeluarkan untuk
konsumsi Makanan dan Minuman
Pertumbuhan modern market khususnya mini market sesuai
dengan ekspektasi, sedangkan pertumbuhan hyper/super market jauh dibawah
ekspektasi (Nielsen).
Walaupun tradisional trade melebihi ekspektasi hingga kahir
Juni 2016, namun di akhir Oktober 2016 tingkat pertumbuhannya mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya.
Dari seluruh bentuk market yang ada, hanya mini market yang
mengalami peningkatan pertumbuhan, parahnya hyper/super mengalami pertumbuhan
negative.
Jadi, besaran konsumsi setiap tahunnya semakin meningkat,
namun yang berubah hanyalah tempat berbelanja (hyper/super ke minimarket).
Kelemahan Warung Tradisional
Desain warung kurang menarik
Kurang memperhatikan kenyamanan dan kebersihan
Rantai produk masih konvensional
Non Fast Produk masih mendominasi
Planogram tidak tertata
Solusinya
Meningkatkan para pedagang tradisional menjadi pedagang yang
lebih modern untuk mengakomodir keinginan dan aspirasi konsumen demi menciptakan
“Kemandirian dan Keberhasilan Ekonomi Umat”
VISI
Menjadi jaringan distribusi ritel terbaik yang dimiliki
langsung oleh umat dengan menciptakan pengusaha yang tangguh dan berakhlak
baik, yang secara langsung membantu peningkatan ekonomi di sektor riil.
MISI
Kepuasan Konsumen.
Fokus kepada kepuasan melalui produk dengan harga kompetitif
dan berkualitas.
Etika Bisnis.
Menciptakan usaha ritel yang mengedepankan sikap keterbukaan
dan kesetaraan sebagai role model dari usaha ritel nasional.
Pengembangan Bisnis.
Membantu pertumbuhan usaha dari pengusaha kecil dan menengah
dengan melakukan pembinaan dan wadah bagi pengusaha kecil menengah.
http://leumart.co.id
Sabtu, 10 Februari 2018
e-Warung ~ untuk warga PKH
Thursday, August 4, 2016
Peresmian E-warung |
Beberapa ibu penerima PKH dan beras sejahtera (Rastra)
terlihat berkumpul di salah satu Warung yang ditunjuk sebagai penyedia layanan
elektronik warung, kelurahan Blooto, Prajurit Kulon, Mojokerto. Sabtu (30/7)
petang. Mereka terlihat tertawa dan saling menonton saat ibu lainnya melakukan
transaksi di e-warung tersebut.
Mereka adalah ibu-ibu, yang baru kali pertama merasakan kemanfaatan pelayanan e-warung yang digagas oleh Kemensos bersama beberapa Bank BUMN. Tak hanya di Mojokerto, di Makassar pun warga penerima PKH dan Rastra, turut merasakan launching pertama program ini, pada Minggu (31/7) petang.
Warga penerima PKH dan Rastra, sebelumnya akan mendapatkan kartu sebagai bukti penerima program tersebut. Mereka nantinya tinggal datang ke Warung yang ditunjuk, untuk kemudian memilih barang yang ingin dibeli, dengan bermodal kartu program dan nomor pin yang dimiliki oleh mereka, transaksi bisa dijalankan.
Salah satu penerima manfaat, Vivi Fitriyatus Saniyyah menuturkan bahwa dirinya memang baru kali pertama menggunakan kartu elektronik. Baginya, dengan tanpa memegang uang cash dari program, lebih memudahkan dirinya.
Kalau sebelumnya uang-uang tersebut diterima cash, bisa saja tidak dibelikan kebutuhan tertentu karena ada suami yang titip beli rokok. Tapi, dengan model cashless dan kartu, dirinya memiliki uang yang tersimpan aman dan tak mungkin berkurang untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Bantuan ini bisa saya gunakan untuk meringankan kebutuhan saya. Dengan e-warung, tidak ribet. Tinggal bawa kartu, saya pilih belanjaan, pencet-pencet (nomor pin, red), sudah selesai. Nggak khawatir uangnya jatuh atau hilang," ujar ibu dua anak tersebut.
Sumber : jpnn.com
Mereka adalah ibu-ibu, yang baru kali pertama merasakan kemanfaatan pelayanan e-warung yang digagas oleh Kemensos bersama beberapa Bank BUMN. Tak hanya di Mojokerto, di Makassar pun warga penerima PKH dan Rastra, turut merasakan launching pertama program ini, pada Minggu (31/7) petang.
Warga penerima PKH dan Rastra, sebelumnya akan mendapatkan kartu sebagai bukti penerima program tersebut. Mereka nantinya tinggal datang ke Warung yang ditunjuk, untuk kemudian memilih barang yang ingin dibeli, dengan bermodal kartu program dan nomor pin yang dimiliki oleh mereka, transaksi bisa dijalankan.
Salah satu penerima manfaat, Vivi Fitriyatus Saniyyah menuturkan bahwa dirinya memang baru kali pertama menggunakan kartu elektronik. Baginya, dengan tanpa memegang uang cash dari program, lebih memudahkan dirinya.
Kalau sebelumnya uang-uang tersebut diterima cash, bisa saja tidak dibelikan kebutuhan tertentu karena ada suami yang titip beli rokok. Tapi, dengan model cashless dan kartu, dirinya memiliki uang yang tersimpan aman dan tak mungkin berkurang untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Bantuan ini bisa saya gunakan untuk meringankan kebutuhan saya. Dengan e-warung, tidak ribet. Tinggal bawa kartu, saya pilih belanjaan, pencet-pencet (nomor pin, red), sudah selesai. Nggak khawatir uangnya jatuh atau hilang," ujar ibu dua anak tersebut.
Sumber : jpnn.com
http://www.e-warung.com/
Jumat, 09 Februari 2018
Warung Pintar ~ Watung Digital
Dunia Start Up
Mantan Petinggi East Ventures dan GO-JEK Dirikan Warung Pintar
Aditya Hadi Pratama4:30 PM on Jan 23, 2018
Founder: Agung Bezharie, Harya Putra, Sofian Hadiwijaya, Pandu Kartika Putra
Industri: platform bisnis warung modern
Status pendanaan: tidak disebutkan
Beberapa sosok tersohor di dunia startup Indonesia, seperti Agung Bezharie (mantan Investment Associate East Ventures) dan Sofian Hadiwijaya (mantan VP of Business Intelligence GO-JEK), bergabung dalam Warung Pintar.
Warung Pintar menyediakan solusi menyeluruh (seperti pencarian lahan usaha hingga kebutuhan dana) bagi orang yang ingin memulai bisnis warung, serta platform untuk berinvestasi kepada pemilik warung. Selain itu, Warung Pintar juga melayani para pengusaha warung melakukan modernisasi bisnis, seperti: Akses ke barang kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih murah, Melengkapi infrastruktur warung dengan beragam perangkat elektronik, Pemanfaatan software guna menunjang usaha, Memungkinkan warung menjual barang digital, dan lain-lain.
Di era yang serba online seperti sekarang, masih banyak masyarakat yang memanfaatkan fasilitas offline seperti warung untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Tak heran kalau di kota besar sekalipun, kita masih akan melihat banyak warung yang tersebar di pinggir jalan.
“Di Jakarta sendiri, terdapat lebih dari 50.000 warung pada tahun 2014. Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, satu warung rata-rata menghasilkan pendapatan sekitar Rp1,5 juta per hari,” ujar Harya Putra, mantan Expansion Head dari co-working space EV Hive.
Melihat hal tersebut, perusahaan modal ventura East Ventures1 berinisiatif membuat sebuah perusahaan yang bisa meningkatkan kualitas warung tradisional dengan bantuan teknologi. Perusahaan tersebut diberi nama Warung Pintar.
Kamu pun bisa menjadi investor dan memberikan pendanaan kepada orang-orang yang berniat mendirikan warung.
Perusahaan ini pun menjadi perusahaan independen kedua yang dibuat oleh East Ventures. Sebelumnya, mereka membuat startup co-working space EV Hive.
Warung Pintar sendiri merupakan solusi end to end yang bisa membantu kamu mencari lahan dan dana untuk membuka warung baru. Lewat platform yang mereka sediakan, kamu pun bisa menjadi investor dan memberikan pendanaan kepada orang-orang yang berniat mendirikan warung.
Sedangkan untuk warung yang sudah beroperasi, Warung Pintar bisa memberikan bantuan seperti berikut:
Akses mudah ke berbagai produk kebutuhan sehari-hari dengan harga yang murah
Bantuan aktivitas promosi untuk meramaikan warung, seperti promo dan acara nonton bareng
Renovasi warung dengan infrastruktur seperti fasilitas charger smartphone untuk pengunjung, layar LCD, hingga kamera CCTV
Pelatihan dan pendampingan untuk penggunaan software untuk mencatat stok dan mengelola keuangan
Memungkinkan warung untuk menjual produk digital, seperti tiket pesawat, tiket kereta api, pulsa, hingga barang-barang yang dijual di e-commerce
Tim yang berpengalaman dari East Ventures, GO-JEK, hingga Code4Nation
https://id.techinasia.com/warung-pintar-franchise-warung-modern
http://www.warungpintar.co/
Mantan Petinggi East Ventures dan GO-JEK Dirikan Warung Pintar
Aditya Hadi Pratama4:30 PM on Jan 23, 2018
Founder: Agung Bezharie, Harya Putra, Sofian Hadiwijaya, Pandu Kartika Putra
Industri: platform bisnis warung modern
Status pendanaan: tidak disebutkan
Beberapa sosok tersohor di dunia startup Indonesia, seperti Agung Bezharie (mantan Investment Associate East Ventures) dan Sofian Hadiwijaya (mantan VP of Business Intelligence GO-JEK), bergabung dalam Warung Pintar.
Warung Pintar menyediakan solusi menyeluruh (seperti pencarian lahan usaha hingga kebutuhan dana) bagi orang yang ingin memulai bisnis warung, serta platform untuk berinvestasi kepada pemilik warung. Selain itu, Warung Pintar juga melayani para pengusaha warung melakukan modernisasi bisnis, seperti: Akses ke barang kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih murah, Melengkapi infrastruktur warung dengan beragam perangkat elektronik, Pemanfaatan software guna menunjang usaha, Memungkinkan warung menjual barang digital, dan lain-lain.
Di era yang serba online seperti sekarang, masih banyak masyarakat yang memanfaatkan fasilitas offline seperti warung untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Tak heran kalau di kota besar sekalipun, kita masih akan melihat banyak warung yang tersebar di pinggir jalan.
“Di Jakarta sendiri, terdapat lebih dari 50.000 warung pada tahun 2014. Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, satu warung rata-rata menghasilkan pendapatan sekitar Rp1,5 juta per hari,” ujar Harya Putra, mantan Expansion Head dari co-working space EV Hive.
Melihat hal tersebut, perusahaan modal ventura East Ventures1 berinisiatif membuat sebuah perusahaan yang bisa meningkatkan kualitas warung tradisional dengan bantuan teknologi. Perusahaan tersebut diberi nama Warung Pintar.
Kamu pun bisa menjadi investor dan memberikan pendanaan kepada orang-orang yang berniat mendirikan warung.
Perusahaan ini pun menjadi perusahaan independen kedua yang dibuat oleh East Ventures. Sebelumnya, mereka membuat startup co-working space EV Hive.
Warung Pintar sendiri merupakan solusi end to end yang bisa membantu kamu mencari lahan dan dana untuk membuka warung baru. Lewat platform yang mereka sediakan, kamu pun bisa menjadi investor dan memberikan pendanaan kepada orang-orang yang berniat mendirikan warung.
Sedangkan untuk warung yang sudah beroperasi, Warung Pintar bisa memberikan bantuan seperti berikut:
Akses mudah ke berbagai produk kebutuhan sehari-hari dengan harga yang murah
Bantuan aktivitas promosi untuk meramaikan warung, seperti promo dan acara nonton bareng
Renovasi warung dengan infrastruktur seperti fasilitas charger smartphone untuk pengunjung, layar LCD, hingga kamera CCTV
Pelatihan dan pendampingan untuk penggunaan software untuk mencatat stok dan mengelola keuangan
Memungkinkan warung untuk menjual produk digital, seperti tiket pesawat, tiket kereta api, pulsa, hingga barang-barang yang dijual di e-commerce
https://id.techinasia.com/warung-pintar-franchise-warung-modern
http://www.warungpintar.co/
Selasa, 07 November 2017
"Bisnis Ritel Hanya Menyesuaikan Diri dengan Tren Masa Kini"
"Bisnis Ritel Hanya Menyesuaikan Diri dengan Tren Masa Kini"
ANDRI DONNAL PUTERA
Kompas.com - 07/11/2017, 19:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena bergugurannya gerai ritel modern dianggap sebagai kesempatan para pelaku usaha di bidang tersebut untuk melakukan sejumlah perbaikan. Perbaikan yang dimaksud menyesuaikan dengan kondisi dan perkembangan zaman masa kini, yakni adanya perubahan pola perilaku konsumen, cara pemasaran produk, hingga tren jenis barang yang diperdagangkan.
"Secara menyeluruh, bisnis ritel hanya menyesuaikan diri dengan tren masa sekarang," kata Head of Retail Jones Lang LaSalle, Cecilia Santoso, melalui keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa (7/11/2017) malam.
Cecilia menyebutkan, penyesuaian yang perlu dilakukan para pelaku usaha ritel modern menyangkut berbagai faktor. Dia mencontohkan kondisi terkini, di mana ada sejumlah jenis produk yang dulunya dianggap sebagai tren namun sekarang tidak lagi, hingga pergeseran cara penjualan sebuah produk.
"Seperti warna, model, jenis yang dahulu mungkin trennya di atas dan sekarang mungkin tidak sepopuler dulu dan kalau dulu di toko, display penjualan produk harus maksimal, sekarang foto dari produk tersebut cukup mewakili tanpa harus melihat secara langsung atau menyentuhnya," tutur Cecilia.
Baca juga: Nasib Industri Ritel Modern, Bertahan Dengan Product Mix
Adapun terkait dengan pusat perbelanjaan yang menjadi tempat tersedianya gerai ritel, disebut Cecilia juga akan melakukan beberapa langkah penyesuaian.
Salah satu caranya bisa dengan memperbanyak pilihan produk atau mencari alternatif lain seperti membuka tempat rekreasi atau gerai makanan.
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/07/192744526/bisnis-ritel-hanya-menyesuaikan-diri-dengan-tren-masa-kini
ANDRI DONNAL PUTERA
Kompas.com - 07/11/2017, 19:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena bergugurannya gerai ritel modern dianggap sebagai kesempatan para pelaku usaha di bidang tersebut untuk melakukan sejumlah perbaikan. Perbaikan yang dimaksud menyesuaikan dengan kondisi dan perkembangan zaman masa kini, yakni adanya perubahan pola perilaku konsumen, cara pemasaran produk, hingga tren jenis barang yang diperdagangkan.
"Secara menyeluruh, bisnis ritel hanya menyesuaikan diri dengan tren masa sekarang," kata Head of Retail Jones Lang LaSalle, Cecilia Santoso, melalui keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa (7/11/2017) malam.
Cecilia menyebutkan, penyesuaian yang perlu dilakukan para pelaku usaha ritel modern menyangkut berbagai faktor. Dia mencontohkan kondisi terkini, di mana ada sejumlah jenis produk yang dulunya dianggap sebagai tren namun sekarang tidak lagi, hingga pergeseran cara penjualan sebuah produk.
"Seperti warna, model, jenis yang dahulu mungkin trennya di atas dan sekarang mungkin tidak sepopuler dulu dan kalau dulu di toko, display penjualan produk harus maksimal, sekarang foto dari produk tersebut cukup mewakili tanpa harus melihat secara langsung atau menyentuhnya," tutur Cecilia.
Baca juga: Nasib Industri Ritel Modern, Bertahan Dengan Product Mix
Adapun terkait dengan pusat perbelanjaan yang menjadi tempat tersedianya gerai ritel, disebut Cecilia juga akan melakukan beberapa langkah penyesuaian.
Salah satu caranya bisa dengan memperbanyak pilihan produk atau mencari alternatif lain seperti membuka tempat rekreasi atau gerai makanan.
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/07/192744526/bisnis-ritel-hanya-menyesuaikan-diri-dengan-tren-masa-kini
"Bisnis Ritel Enggak Ada Matinya!"
ANDRI DONNAL PUTERA
Kompas.com - 02/11/2017, 08:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena gugurnya sejumlah ritel ternama belakangan ini tidak langsung membuat para pengusaha pesimistis.
Buat sebagian dari mereka, peristiwa tersebut harus disikapi dengan baik dan dijadikan kesempatan untuk berinovasi, memperbaiki layanan, dan mengetahui minat konsumen masa kini.
CEO Sogo Department Store Handaka Santosa dalam sebuah diskusi di Hotel Ibis, Jakarta Barat pada Rabu (1/11/2017) mengungkapkan pihaknya masih optimistis dengan kondisi saat ini ketika ritel seperti Lotus yang sudah berdiri lama akhirnya tutup.
Dia bahkan melihat ada perubahan minat konsumen yang harus dipelajari lebih lanjut oleh para pengusaha.
(Baca: Ritel Modern Berguguran, Asosiasi Minta Pengusaha Pemasok Tidak Panik)
"Sekarang minat konsumen lebih ke leisure. Banyak orang ke mal atau pusat perbelanjaan lebih suka untuk makan dan minum, jadi kami berpikir apa yang harus dilakukan supaya tetap bisa menarik minat belanja, salah satunya dengan memberikan pengalaman dalam menyajikan barang di toko," kata Handaka.
Logika yang dipakai Handaka adalah, pembeli akan datang jika dagangan yang dijajakan menarik.
Hal itu memperlihatkan bahwa masih ada kesempatan untuk pengusaha ritel mempertahankan eksistensinya, terlebih daya beli masyarakat dianggap masih bisa meningkat karena setiap tahun pendapatan melalui upah minimum provinsi (UMP) terus naik.
Selain menyajikan pengalaman baru berbelanja bagi konsumen, Handaka juga tidak menutup kemungkinan menerapkan digitalisasi pada toko-toko ritel naungannya.
Hal itu dilakukan menyikapi perubahan yang begitu cepat terhadap dunia usaha, terutama karena perkembangan teknologi dan hadirnya cara belanja secara online.
"Kami dulu enggak mengantisipasi online, perubahan cepat sekali. Tentunya dengan meningkatkan digitalisasi di toko kami, itu sebuah nilai tambah," tutur Handaka.
Atas dasar hal itu, Handaka percaya industri ritel akan tetap hidup di Indonesia. Untuk lebih meyakinkan pendapatnya, dia menceritakan rencana pembukaan Sogo Department Store yang baru 5 November 2017 mendatang di Supermall Karawaci, Tangerang.
"Jadi, sebenarnya bisnis ritel itu enggak ada matinya. Tinggal bagaimana pemerintah memberikan keadilan antara kami pengusaha ritel dengan mereka yang menggunakan platform online agar persaingannya sama," ujar dia.
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/02/081944726/bisnis-ritel-enggak-ada-matinya
Kompas.com - 02/11/2017, 08:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena gugurnya sejumlah ritel ternama belakangan ini tidak langsung membuat para pengusaha pesimistis.
Buat sebagian dari mereka, peristiwa tersebut harus disikapi dengan baik dan dijadikan kesempatan untuk berinovasi, memperbaiki layanan, dan mengetahui minat konsumen masa kini.
CEO Sogo Department Store Handaka Santosa dalam sebuah diskusi di Hotel Ibis, Jakarta Barat pada Rabu (1/11/2017) mengungkapkan pihaknya masih optimistis dengan kondisi saat ini ketika ritel seperti Lotus yang sudah berdiri lama akhirnya tutup.
Dia bahkan melihat ada perubahan minat konsumen yang harus dipelajari lebih lanjut oleh para pengusaha.
(Baca: Ritel Modern Berguguran, Asosiasi Minta Pengusaha Pemasok Tidak Panik)
"Sekarang minat konsumen lebih ke leisure. Banyak orang ke mal atau pusat perbelanjaan lebih suka untuk makan dan minum, jadi kami berpikir apa yang harus dilakukan supaya tetap bisa menarik minat belanja, salah satunya dengan memberikan pengalaman dalam menyajikan barang di toko," kata Handaka.
Logika yang dipakai Handaka adalah, pembeli akan datang jika dagangan yang dijajakan menarik.
Hal itu memperlihatkan bahwa masih ada kesempatan untuk pengusaha ritel mempertahankan eksistensinya, terlebih daya beli masyarakat dianggap masih bisa meningkat karena setiap tahun pendapatan melalui upah minimum provinsi (UMP) terus naik.
Selain menyajikan pengalaman baru berbelanja bagi konsumen, Handaka juga tidak menutup kemungkinan menerapkan digitalisasi pada toko-toko ritel naungannya.
Hal itu dilakukan menyikapi perubahan yang begitu cepat terhadap dunia usaha, terutama karena perkembangan teknologi dan hadirnya cara belanja secara online.
"Kami dulu enggak mengantisipasi online, perubahan cepat sekali. Tentunya dengan meningkatkan digitalisasi di toko kami, itu sebuah nilai tambah," tutur Handaka.
Atas dasar hal itu, Handaka percaya industri ritel akan tetap hidup di Indonesia. Untuk lebih meyakinkan pendapatnya, dia menceritakan rencana pembukaan Sogo Department Store yang baru 5 November 2017 mendatang di Supermall Karawaci, Tangerang.
"Jadi, sebenarnya bisnis ritel itu enggak ada matinya. Tinggal bagaimana pemerintah memberikan keadilan antara kami pengusaha ritel dengan mereka yang menggunakan platform online agar persaingannya sama," ujar dia.
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/02/081944726/bisnis-ritel-enggak-ada-matinya
Langganan:
Postingan (Atom)