Senin, 10 Februari 2014

Kejar Target, Sentul City Resmikan Giant Ekstra




Penulis : Latief | Jumat, 7 Februari 2014 | 16:50 WIB 


M Latief/KOMPAS.com
PT Sentul City Tbk (BKSL) meresmikan pusat perbelanjaan baru Giant Ekstra. Tampak dalam gambar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hassan (tengah) didampingi Wakil Bupati Bogor Nurhayanti (ketiga dari kiri), CEO Giant Philippe Broianigo (ketiga dari kanan), Direktur Utama Sentul City Cahyadi Kumala (kedua dari kanan) dan Wakil Direktur Utama Andrian Budi Utama (kedua dari kiri) memotong pita.
BOGOR, KOMPAS.com - PT Sentul City Tbk (BKSL) meresmikan fasilitas baru perbelanjaan terbaru Giant Ekstra, Jumat (7/2/2013). Direktur Sentul City Hartan Gunadi mengatakan fasilitas pusat perbelanjaan baru ini menjadi bagian dari komitmen Sentul City menjadi ikon baru di selatan Jakarta.

"Kami berencana membangun kawasan pembengunan terintegrasi, seperti pusat perbelanjaan, apartemen kelas atas, perkantoran, rumah sakit, hotel, dan sekolah bertaraf internasional, semuanya kami targetkan berdiri di Sentul City," ungkap Hartan.

Sebelumnya, tahun lalu Sentul City juga telah membangun fasilitas wisata Pasar Apung, Rumah Sakit Pertamedika Sentul yang bekerjasama dengan PT Pertamina Bina Medika, serta fasilitas hiburan Jungleland, dan pembangunan Universitas Trisaksti.

Wirry Tjandra, Direktur Komersial PT Hero Supermarket Tbk. mengatakan, Giant Ekstra Sentul City berdimensi 21.443,53 meter persegi dengan tenant mencapai 30 tenant. Ia mengaku optimistis potensi Sentul City sangat besar untuk lokasi pusat perbelanjaan.

"Sehingga gerai kami yang ke-51 ini kami bangun di sini," kata Wirry.

Ia mengatakan, Hero sendiri menargetkan tahun ini dapat menambah gerai Giant sebanyak 30-40 gerai.

Target Sentul City

Terkait pengembangan, Wakil Direktur Utama Andrian Budi Utama mengatakan, Giant Ekstra dibangun di kawasan Central Business District (CBD) seluas 30 hektar. Saat ini, CBD Sentul City sudah terbangun 8 hektar.

"Ke depan di Sentul City akan dibangun tiga sampai 4 CBD," kata Andrian.

Sampai saat ini, lanjut dia, Sentul City sudah mengeluarkan investasi sebesar Rp 2 triliun untuk mengembangkan CBD tersebut. Tahun 2014 ini, Sentul City menargetkan penjualan (marketing sales) sebesar Rp 2 triliun.

"Tahun lalu kami meraih penjualan sebesar Rp 1,5 triliun, ini naik tajam dibandingkan perolehan di 2012 yang sebesar Rp 600 miliar," ungkapnya.

Adapun tahun ini Sentul City telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 800 miliar.

"Karena tahun ini kami akan meluncurkan 10 klaster baru di Sentul City, selain juga membangun apartemen, kondotel, serta perkantoran," kata Andrian.

http://properti.kompas.com/index.php/read/2014/02/07/1650293/Kejar.Target.Sentul.City.Resmikan.Giant.Ekstra
 

Windows XP Berakhir, Bahaya Mengancam Mesin Kasir



KOMPAS.com - Selain mesin ATM, salah satu jenis perangkat keuangan lainnya yang ikut terancam dengan penghentian dukungan atas Windows XP adalah mesin kasir. Mayoritas alat yang biasa ditemui di toko-toko ritel besar ini memang turut menggunakan sistem operasi lawas tersebut.

Tepatnya, OS yang dijalankan adalah Windows XP versi embedded yang dirancang untuk alat-alat selain PC, termasuk juga mesin ATM. Firma keamanan Symantec memperingatkan bahwa perangkat mesin kasir atau pont-of-sale (POS) yang berbasis sistem operasi lawas tersebut memiliki risiko keamanan.

"(Dihentikannya dukungan Microsoft terhadap Windows XP) Akan berakibat pada meningkatnya peluang serangan cyber yang berhasil dilakukan terhadap operator POS. Operator POS harus memiliki perencanaan untuk mengantisipasi deadline tersebut," tulis Symantec dalam sebuah laporan sepanjang 12 halaman yang dikutip oleh PCWorld.

Risiko serangan itu sangat nyata. Serangan cyber terhadap toko ritel pun sudah pernah terjadi, misalnya kejadian besar yang menimpa sistem milik jaringan ritel Target dan Neiman Marcus di Amerika Serikat baru-baru ini.

Dalam kasus tersebut, hacker menyusupkan malware yang menyadap data kartu kredit pelanggan. Sebanyak 40 juta rekaman kartu kredit yang tersimpan di sistem Target, berikut 70 juta rekaman lainnya, berhasil dilacak penjahat cyber. Ini adalah salah satu kasus pembobolan data terbesar yang pernah terjadi.

Symantec menjelaskan, peretas dapat dengan mudah memodifikasi malware Windows yang sudah ada untuk menyerang terminal mesin kasir, karena mesin itu pun menggunakan sistem operasi serupa. "Ini berarti penyerang tak perlu kemampuan khusus untuk meretas sistem POS."

Orila Cox, manajer senior di Security Intelligence Delivery Symantec, menjelaskan bahwa pencurian data kartu kredit kemungkinan akan terus terjadi karena data kartu yang dicuri memiliki "keterbatasan masa berlaku".

"Perusahaan kartu kredit bisa dengan cepat mengendus adanya transaksi tak wajar, begitu pula dengan pemilik kartu yang awas," ujar Cox. "Ini berarti para pelaku kriminal membutuhkan aliran nomer kartu kredit yang 'segar' secara terus menerus."
Sumber: PCWorld
Editor: Reza Wahyudi

http://tekno.kompas.com/read/2014/02/08/1355307/Windows.XP.Berakhir.Bahaya.Mengancam.Mesin.Kasir