Sabtu, 23 November 2013

8 Jurus jitu mengelola Minimarket

Pebisnis minimarket independent, mereka sering mengatakan jurus kami adalah nekat. Yang penting berani buka dan bersaing. Akhirnya setalah beberapa tahun membuka gerai meraka lantas putus asa dan terjebak dengan rutinitas.
Berikut beberapa hal yang bisa kami share untuk kalangan pebisnis independent secara singkat


  1. Segmentasi, Targeting, dan positioning
  2. Pemilihan lokasi
  3. Perencanaan Inventrory
  4. Penentuan harga
  5. Pengaturan desain dan penataan ruangan
  6. penciptaan suasana
  7. stategi promosi
  8. layanan dan jasa
untuk lebih lengkapnya silahkan hubungi kami untuk pendampingan mangement operatiosional dan training yang lainnya

Noor Rakhman Erwiyanto

Jumat, 22 November 2013

Ini Minimarket Indonesia yang "Jajah" Afrika Selatan

Minggu, 10 Februari 2013 16:45 wib
Ade Hapsari Lestarini - Okezone


Indomaret di Jhonesburg, Afsel

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan jika Indomart membuka toko pertama alias minimarket pertamanya di Johannesburg, Afrika Selatan.

"Pembukaan toko Indonesia di Afrika Selatan ini merupakan upaya bersama yang dirintis oleh Kemendag, KBRI Pretoria, ITPC Johannesburg, dan para pelaku usaha nasional," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Gusmardi Bustami, dalam siaran persnya, seperti dikutip dalam situs Kemendag, Minggu (10/2/2013).

Menurut dia, inisiatif tersebut diluncurkan pada kesempatan misi dagang yang dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan awal 2012 yang menindaklanjuti kunjungan kerja Menteri Perdagangan di akhir 2011.

Kemudian, format kerjasama tersebut semakin dimatangkan lagi dengan keikutsertaan Indonesia di Pameran Africa Big Seven pada pertengahan 2012 dan diikuti oleh 24 perusahaan
makanan dan minuman Indonesia antara lain PT Mayora, PT Orang tua Group, PT Marimas, PT Indofood, dan PT Garuda Food.

Pembukaan Indomart merupakan suatu terobosan baru untuk memperluas dan meningkatkan penetrasi pasar bagi produk-produk Indonesia di Afrika pada umumnya dan di Afrika Selatan pada khususnya.

"Strategi pemasaran ini diharapkan dapat berjalan dengan efektif sekaligus menjadi solusi untuk menembus pasar non-tradisional dengan produk-produk yang belum pernah ditemui di pasar setempat," ujar Gusmardi.

Dia menjelaskan, jenis produk yang dijual di toko Indomart antara lain bahan makanan, produk makanan dan minuman, serta garmen seperti batik. Sedangkan konsep layanan yang diterapkan berupa swalayan. Keunggulan lain yang dimiliki oleh Indomart adalah lokasinya yang cukup strategis
sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh mayoritas komunitas Afrika Selatan yang bermukim di Pretoria dan Johannesburg.

"Keberadaan toko ini diharapkan mampu menarik minat para pembeli, baik masyarakat Indonesia, keturunan Asia, maupun warga Afrika Selatan yang menyukai produk Indonesia," imbuhnya.

Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Pradnyawati menambahkan, Indomart diharap mampu menjadi wadah bagi para pengusaha Indonesia yang ingin melakukan tes pasar ke Afrika Selatan dengan menitipkan produk-produk mereka ke toko ini. (ade)



Ekspansi, Alfamart Targetkan Buka 200 Gerai di Asean

Selasa, 12 November 2013 16:32 wib
Dina Mirayanti Hutauruk - Okezone

JAKARTA - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) pemilik gerai pengelola gerai Alfamart akan melebarkan sayap ke wilayah Asia Tenggara (Asean). Rencana tersebut akan direalisasikan pada Januari 2014

Direktur Utama PT Sumber Alfaria Trijaya Pudjianto menjelaskan akan membuka gerai secara bertahap. Dia menjelaskan, setidaknya akan dibuka 100-200 gerai. Sebab, jika di bawah 100 gerai maka skala ekonomisnya tidak akan tercapai.

Menurutnya, dalam melakukan ekspansi ke luar tidak selalu bermitra dengan pelaku usaha yang ada di negara tujuan. Meski demikian, secara strategis akan lebih baik jika menjalin kemitraan.

Dia melanjutkan, saat ini yang paling penting diperhatikan dalam melebarkan sayap adalah harus memahami karakter konsumen di negara tujuan.

"Itu yang penting, karena percuma kalau kalau kita punya teknologi semaju apapun,  tapi kita tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen disana karena masing-masing negara berbeda," kata dia di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (12/11/2013)..

Sekadar informasi, Pudjianto memang tidak secara eksplisit menyebutkan negara yang menjadi tujuan ekspansi. Namun, dia mengisyaratkan ekspansi tersebut berada di negara yang tengah mengalami bencana alam. (kie) (wdi)


Kehadiran Peritel Asing di Daerah Hanya "Trial and Error"


Penulis : Hilda B Alexander | Rabu, 20 November 2013 | 19:51 WIB
BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kompetisi sengit sektor ritel (pusat belanja) di beberapa kota di Indonesia sudah mulai menjadi fenomena menarik untuk diikuti. Pengelola pusat-pusat belanja tersebut berlomba menggandeng peritel (tenant) yang popular di benak publik.

Untuk peritel utama (anchor tenant), tak sekadar peritel berbendera lokal, asing pun secara intensif didekati. Demi meraup pengunjung, omset dan juga gengsi. Di Medan, Sumatera Utara, contohnya, telah lama dibuka Sogo Department Store dan beberapa gerai pakaian dan kuliner asing di Sun Plaza. Sebentar lagi, Parksson akan beroperasi pada 2014 mendatang di Medan Center Point.

Demikian halnya dengan Solo, Jawa Tengah, yang telah diramaikan oleh Metro Department Store dan Lottemart di The Park Solo. Sementara Balikpapan, merupakan kota pertama di Kalimantan yang akan dimasuki oleh Debenhams Department Store dan juga kelak Sogo Department Store.

Menurut Head of Research Jones Lang LaSalle Indonesia, Anton Sitorus, gejala pesatnya pertumbuhan pusat belanja mulai terjadi pasca krisis finansial global 2008. Setelah krisis, pasar properti yang paling menjanjikan dan memperlihatkan pertumbuhan salah satunya Indonesia.

"Pusat belanja merupakan indikator paling representatif untuk menggambarkan pesatnya pertumbuhan pasar properti di daerah. Hal tersebut terstimulasi oleh pertambahan jumlah kelas menengah yang mencapai 45 juta orang dengan daya beli yang juga meningkat," papar Anton kepada Kompas.com, Rabu (20/11/2013).

Bahkan, McKinsey Global Institute memperkirakan jumlah kelas menengah Indonesia bakal mencapai 135 juta orang pada 2030 mendatang dengan pendapatan perkapita minimum 4.000 dollar AS per tahun.

Sementara Boston Consulting Group memproyeksikan jumlah kelas menengah Indonesia akan melonjak menjadi 141 jiwa pada 2020 mendatang. Jumlah ini hampir berlipat ganda ketimbang 2012 yang mencapai 74 juta orang. Lain lagi dengan Euromonitor International yang merasa yakin kelas menengah Indonesia bertambah menjadi 58 persen dari total populasi pada tujuh tahun ke depan.

Lonjakan jumlah kelas menengah tersebut seiring dengan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat. Sekaligus melahirkan pola konsumsi baru yang terus bergerak menyesuaikan dinamika pasar.

"Perilaku konsumen kelas menengah sekarang berbeda dengan zaman dulu. Mereka lebih menuntut produk dan jasa yang menawarkan kenyamanan, prestis, dan kelas yang dapat mewakili status dan juga pernyataan sosial mereka. Bukan lagi sekadar pemenuhan kebutuhan dasar," ujar Anton.

Oleh karena itu, galib adanya jika peritel global mulai marak memasuki Indonesia saat kelas menengah juga bertumbuh. Kendati, sejatinya, fenonema merebaknya peritel asing sudah terjadi sejak era 1990-an, terutama sejak masuknya nama-nama seperti Sogo Department Store, Carrefour, Metro Department Store, ACE Hardware, Marks&Spencer, Circle K, ToysRus dan Kinokuniya.

Tahun ini, peritel asal Jepang mendominasi. Salah satunya adalah pelaku usaha makanan dan minuman internasional yang membuka cabang perdananya seperti Washoku Sato di Central Park. Selain itu, terdapat peritel yang menjajakan busana kerja iRoo asal Taiwan, TM Lewis asal Inggris yang membuka gerai di Pacific Place, serta H&M asal Swedia yang membuka gerai di Gandaria City dan Pondok Indah Mall. Desainer Emilio Pucci asal Italia dan McQ bahkan sudah membuka gerai perdana di Plaza Senayan.

Anton menengarai, kehadiran peritel asing tersebut juga didorong oleh perilaku konsumsi orang Indonesia yang sangat royal dalam berbelanja terutama untuk makanan dan minuman. Mereka menghabiskan sekitar 75 miliar dollar AS per tahun. Sementara konsumsi untuk pakaian dan apparellainnya sebesar 22 miliar dolar AS per tahun.

Kendati demikian, kata Anton, kehadiran peritel sekelas Debenhams, Sogo dan juga Metro Department Store di daerah (terutama kota kedua), lebih merupakan trial and error.

"Prospek tetap ada, akan tetapi secara jangka panjang masih harus dibuktikan apakah mereka bisa bertahan atau tidak. Mitra Adi Perkasa sebagai pemegang lisensi Debenhams dan Sogo tentu sudah memperhitungkan hal ini, demikian juga halnya dengan Transmahagaya," imbuh Anton.

Terlebih lagi, menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kalimantan Timur, Agustinus, Balikpapan dan kota-kota lainnya di Kalimantan masih bermasalah dengan pasokan listrik.

"Hal ini sangat menghambat kelangsungan operasional pusat belanja dan sering dikeluhkan oleh peritel. Tak heran bila rental rate di Balikpapan sangat tinggi, rerata Rp 350.000/m2/bulan di luar biaya servis dan tarif tertinggi sudah mencapai Rp 950.000/m2/bulan di luar biaya servis," jelas Agustinus.


Multipolar Catat Laba Rp1,598 Triliun

Jum'at, 30 Agustus 2013 13:20 wib

Rizkie Fauzian - Okezone

JAKARTA - PT Multipolar Tbk (MLPL) membukukan laba bersih pada semester pertama 2013 sebesar Rp1,598 triliun dibandingkan dengan sebelumnya pada periode sama tahun lalu sebesar Rp92 miliar. Peningkatan tersebut berasal dari keuntungan penjualan 4,4 persen saham pada Maret 2013 sebesar Rp1,243 triliun.

Seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (30/8/2013), perseroan meraih kenaikan sebesar 23 persen untuk penjualan bersih sebesar Rp2,741 miliar dari Rp2,226 triliun.Penjualan kotor sebesar Rp5,160 triliun pada semester pertama 2013 atau naik 20 persen dari Rp4,320 triliun pada tahun lalu.

Presiden Direktur MLPL, Eddy Handoko mengatakan pada semester pertama 2013 merupakan tonggak penting bagi perseroan karena berhasil menaikan pendapatan secara signifikan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.

"Investasi strategis kami di sektor ritel telah memberikan hasil yang menggembirakan, kami melihat juga beberapa peluang baru yang menarik di sektor TI dan kami siap untuk menangkap peluang," jelasnya.

Disektor ritel, perseroan melalui Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty melaporkan penjualan sebesar Rp5,447 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp222 miliar pada semester pertama tahun 2013 atau peningkatan sebesar 10 persen dan 164 persen dari Rp4,973 miliar dan Rp84 miliar pada semester pertama 2012.

Sementara itu, perseroan juga berencana membuka 6 outlet baru semester pertama 2013, dengan penambahan tersebut maka total moutlet perseroan menjadi 86 ditambah dengan pembukaan 14 outlet hingga akhir tahun. (kie) (wdi)

Saingi 7-Eleven, Starmart Tak Sasar Remaja

Selasa, 12 November 2013 19:33 wib

Dani Jumadil Akhir - Okezone

JAKARTA – Industri convienence store di Tanah Air akan semakin ramai. Setelah sejumlah gerai menjamur, kini Starmart siap merebut pangsa pasar.

Direktur Operasional HERO Edison Manalu, menjelaskan konsepconvienence store Starmart memiliki karakter tersendiri yang berbeda dengan kompetitor.

"Kalau 7-Eleven segmennya remaja. Untuk ibu-ibu agak segan belanja di sana. Starmart akan dikembangkan tapi produk yang akan dijual bahan makanan yang lain pelengkap. Tidak meniru persis 7 Eleven," papar saat public expose di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Menurut Edison, Starmart convinence store ini akan dikembangkan HERO di lokasi yang berdekatan simpul kemacetan, apartemen, perkantoran, dan rumah sakit.

"Untuk luas lahan yang dibutuhkan pembukaan gerai Starmart mencapai 30 hingga 200 meter persegi (m2)," pungkasnya.

(wdi)

Starmart Siap Jadi Pesaing 7-Eleven

Selasa, 12 November 2013 19:31 wib
Dani Jumadil Akhir - Okezone

JAKARTA - Guna bersaing dengan perusahaan ritel lainnya PT Hero Supermarket Tbk (HERO) tengah menyiapkan Starmart sebagaiconvienence store tahun depan. Saat ini jumlah gerai Starmart convenience sebanyak 151 gerai.

Presiden Direktur HERO Philippe Broiniago mengatakan, tahun depan akan membuka 20 gerai Starmart dengan investasi untuk membangun satu gerai sekira USD50 ribu atau sekira Rp500 juta.

"Kami ingin memperbanyak jumlah gerai Starmart tanpa mau meniru konsep gerai sejenis seperti 7-Eleven," ungkap Philippe saat public expose di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Philippe melanjutkan, untuk penambahan dan pengembangan Starmart conveince store tahun depan, perseroan membutuhkan investasi sekira USD1 juta atau sekira Rp1,1 miliar. Aksi ini, dilakukan guna meningkatkan kontribusi pendapatan dari segmen ini terhadap pendapatan konsolidasikan.

"Meskipun adanya ketidakpastian pasar dalam bulan-bulan terakhir terhadap kekhawatiran inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah, kami tetap optimistis dan mengharapkan momentum penjualan terus meningkat di kuartal empat," ucapnya.

http://economy.okezone.com/read/2013/11/12/320/895944/starmart-siap-jadi-pesaing-7-eleven

Ingvar Kamprad, Pendiri IKEA yang Sederhana

Selasa, 2 April 2013 | 17:52 WIB


LONDON, KOMPAS.com — Merek IKEA sudah menyebar luas di seluruh penjuru dunia. Siapa saja yang mencari peralatan rumah tangga, IKEA menjadi salah satu gerai yang menjadi tujuan utama. Selain banyak pilihan, memiliki peralatan dengan merek ini adalah prestise tersendiri.
Siapa yang menyangka tokoh di balik suksesnya IKEA adalah sosok yang sangat sederhana. Sebagai pendiri IKEA, Ingvar Kamprad, dikenal sebagai tokoh yang berhasil melakukan revolusi desain interior.
Pribadi yang sederhana itu juga ternyata merupakan orang kaya nomor lima di dunia. Kamprad, yang pada akhir Maret lalu genap berusia 88 tahun, tinggal di rumah yang sederhana, lebih memilih makan di restoran IKEA, dan hanya terbang di kelas ekonomi.
Padahal, dengan keuntungan bersih tahunan yang mencapai 3,2 miliar poundsterling, Kamprad bisa membeli pesawat jet pribadi.
Kamprad juga senang berbelanja pada sore hari di pasar dekat rumahnya, dengan harapan bisa mendapatkan keperluan dengan harga miring.
Pernah diusir
Gaya hidupnya yang sederhana juga pernah membuatnya diusir dari acara penghargaan bisnis gara-gara ia datang ke tempat acara dengan menggunakan bus kota.
Ada perilaku yang cukup unik, setelah makan di kafe, kadang ia membawa pulang lada dan garam.
IKEA yang didirikan di Swedia pada 1958 mendominasi pasar furnitur dunia. Perusahaan ini memiliki toko di 44 negara dengan penjualan per tahun menembus angka 27,6 miliar pounds.
Produk IKEA begitu dominan sehingga satu dari 10 warga Eropa dilahirkan dari "proses pembuahan" di atas tempat tidur buatan perusahaan ini.
Wah, kesederhanaannya sangat menginspirasi ya. Anda mau meniru yang mana? (Dyah Megasari/Kontan)

Sumber : KONTAN
Editor : Erlangga Djumena



2014, Hero Targetkan Bangun 20 Gerai

Selasa, 12 November 2013 19:35 wib

Dani Jumadil Akhir - Okezone


JAKARTA - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) tengah menyiapkan convience store, Starmart, untuk bersaing dengan 7-Eleven. Selain itu, Hero juga berencana untuk memperkuat bisnisnya dengan menambah gerai baru sebanyak 15 hingga 20 gerai pada 2014.

Presiden Direktur Hero Supermarket Philippe Broianiho mengatakan, untuk penambahan 15 hingga 20 gerai baru membutuhkan dana segar sekiranya Rp1,1 triliun. Angka ini setara dengan alokasi belanja modal pada tahun ini.

"Kami lakukan ini untuk menumbuhkan penjualan perseroan secara positif, sejalan dengan pertumbuhan ritel nasional," ungkap Philippe saat public expose, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Menurut Philippe, pertumbuhan penjualan ritel setiap tahunnya diprediksi dapat tumbuh sebesar 10 persen. Di samping itu, lanjut dia mengungkapkan juga akan segera memboyong merek ritel asal Swedia, IKEA pada tahun depan.

"Kami akan segera memiliki dan mengoperasikan gerai ritel tersebut pada tahun depan. Kalau memang potensinya bagus, kita tambah lagi di wilayah Jakarta dengan luas lahan yang mencapai 4 hektare (ha), akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pendapatan perseroan," ucapnya.

Sekedar informasi, sampai dengan kuartal tiga tahun ini, perseroan telah memiliki dan mengoperasikan sebanyak 638 gerai yang terbagi atas 37 gerai Hero, 289 gerai Guardian, 151 gerai Starmart, 49 gerai Giant Ekstra, dan 112 gerai Giant Ekspres. Dengan penambahan gerai pada tahun depan, maka kepemilikan gerai perseroan pada tahun depan berpotensi menjadi 678 gerai. ()

Demi Bangun IKEA, HERO Jual Aset

Selasa, 19 November 2013 | 11:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menjual aset berupa tanah yang berlokasi di Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Dana hasil penjualan lahan ini salah satunya akan digunakan untuk investasi membangun gerai IKEA tahun depan.

Dalam prospektus ringkas perseroan, manajemen HERO mengatakan, tanah dan bangunan yang dijual telah laku seharga Rp 452,5 miliar. Pembelinya adalah PT Sintesis Kreasi Utama. Sintesis merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan, perdagangan, industri, pengangkutan, pertambangan, dan jasa.

Akta perjanjian pengikatan perjanjian jual beli akan ditandatangani 45 hari setelah pembayaran uang muka. Asal tahu saja, HERO telah melakukan tender atas penjualan tanah dan bangunan seluas 11.390 meter persegi (m2).

Harga yang ditawarkan sebesar Rp 450 miliar. Tender telah dilakukan pada 9 September 2013 lalu. Tanah dan bangunan yang dijual ini merupakan kantor pusat HERO. Seperti diketahui, perseroan dan IKEA System telah menandatangani Franchise Development Agreement pada Maret 2012.

Gerai pertama akan dibangun di Alam Sutera Tangerang tahun 2014 mendatang. "Perseroan membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk melakukan pembukaan gerai yang terus menerus," ujar manajemen HERO dalam prospektusnya.

Dana untuk pembangunan gerai pertamana ini ditaksir mencapai 100 juta dollar AS. Rencananya, gerai waralaba ini akan berdiri di atas lahan seluas 5 hektare (ha). (Amailia Putri Hasniawati)
Sumber : KONTAN

Editor : Erlangga Djumena


Buruh Supermarket Sri Ratu Pekalongan Kepung Kantor Tuntut Pesangon

Kamis, 21 November 2013 12:33 WIB
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Hermawan Endra Wijonarko

TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Puluhan karyawan Supermarket Sri Ratu, menggelar aksi massa di depan Gedung Pasaraya Sri Ratu, di Jalan Merdeka 22, Pekalongan, Kamis (21/11/2013).
Demonstrasi tersebut, menyusul pernyataan pihak perusahaan yang menutup operasional swalayan sri ratu sejak Rabu (20/11/2013) kemarin.
Aksi diawali dengan melakukan orasi di depan gedung tempat mereka sebelumnya bekerja. Seusai menyampaikan aspirasinya, peserta aksi yang berjumlah ratusan orang itu long march ke Gedung Disnakertrans Kota Pekalongan, guna mengadu kepada kepada pihak pemerintah.
Koordinator aksi Afrizal menyatakan, mereka menolak pesangon yang diberikan perusahaan sebesar Rp 1,5 miliar untuk semua karyawan yang berjumlah 200 orang. Mereka menilai jumlah itu tidak sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku.
"Kami mununtut agar pihak perusahaan memberikan pesangon sesuai UU Tenaga Kerja, No 13 tahun 2003 pasar 156 ayat 1 sampai 4 tentang pesangon," ujar Afrizal.
Penutupan pasaraya yang telah berdiri sejak 23 tahun yang lalu itu, dikarenakan sejak tiga tahun terakhir mengalami kerugian. Itu sebagai akibat dari beratnya persaingan dan tingginya kenaikan biaya operasional yang tidak seimbang dengan pertumbuhan hasil penjualan.
Pihak perusahaan menyatakan, bahwa hanya mampu memberikan pesangon sebesar Rp 1,5 miliar untuk semua  karyawan.
Dalam aksi itu, sejumlah karyawan membocorkan ban mobil pikap milik perusahaan. Mereka menggembosi ban mobil pikap itu, karena menduga kardus yang berisi uang tunai hendak dimasukkan ke dalam mobil tersebut.
Selain menggembosi ban, massa juga mengawal ketat mobil berplat nomor H 1657 LF yang diparkir di belakang gedung agar tidak pergi.

Puluhan massa juga mengepung gedung yang terletak di Jalan Merdeka 22 itu, dan menuntut agar pihak perusahan membereskan pesangon mereka.

Gedung supermarket Maxima di Lativa Ambruk


Sabtu [23 November 2013 12:07]
TRIBUNNEWS.COM, RIGA 
Sebuah supermarket di pinggiran kota Riga ibu kota Lativa ambruk. Para pekerja penyelamat, berhasil mengevakuasi sejumlah jasad manusia dari reruntuhan bangungn supermarket tersebut. Menurut retuters.com, jumlah korban tewas akibat insiden tersebut mencapai 51 orang. Saat ini para pekerja penyelamat masih berusaha mencari korban dari balik reruntuhan menggunakan crane.

Mereka juga membersihkan puing-puing bangungan supermarket Maxima, yang berdiri di atas lahan seluas 1500 meter persegi di wilayah pinggiran kota Riga. Sekitar 80 anggota Pemadam kebakaran, terus berupaya untuk mencari korban yang masih belum di ketemukan dalam reruntuhan tersebut. Penyebab runtuhnya gedung supermarket Maxima masih belum di ketahui

Pemerintah Lativa mengumumkan berkabung selama tiga hari. Dugaan sementara runtuhnya atap supermarket Maxima di Riga ibu kota Lativa adalah akibat proyek pembangunan taman dan area bermain anak-anak di atas atap tersebut.